Bisnis.com, LOMBOK TIMUR - Gempa bumi yang terjadi di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, NTB, berdampak kepada para pendaki yang mengunjungi Gunung Rinjani.
Sekitar 500 pendaki dari mancanegara maupun nusantara masih terjebak di Danau Segara Anak, Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat akibat gempa 6,4 Skala Richter yang mengguncang wilayah itu pada Minggu (29/7/2018) pagi.
Dandim 1615/Lombok Timur Letkol Inf Agus Setiandar di Lombok Timur, Senin (30/7/2018), mengatakan berdasarkan laporan Danramil 1615-10/Sembalun Lettu Inf Abd Wahab, para pendaki itu terjebak di sekitar Danau Segara Anak karena jalan tertutup longsor.
Selain itu, sekitar 60 orang hingga saat ini masih berada di Ceper Pelawangan.
"Saat ini mereka masih di sana dan kondisi secara pasti belum diketahui, namun tadi pagi tadi sudah ada tim evakuasi," katanya.
Ia menuturkan sekitar pukul 08.00 Wita, personel gabungan TNI, Polisi, SAR, porter, dan paramedis melakukan pendakian penyelamatan korban, baik di Danau Segara Anak maupun Ceper Pelawangan.
Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan saat ini sekitar 140 personel Kopassus TNI AD dikerahkan dari Cijantung menuju Lombok.
Mereka, kata dia, membantu tim evakuasi yang sudah ada di lapangan.
"Mereka akan naik dari Sembalun, Kabupaten Lombok Timur menuju titik sasaran tempat para korban terjebak," ucapnya.
Ia mengatakan apabila para pendaki sudah ditemukan, maka paling lambat pada Selasa (31/7) sudah bisa dievakuasi dari Gunung Rinjani.
"Apabila korban bisa langsung ditemukan maka diperkirakan paling lambat besok (31/7) sore sudah selesai dilaksanakan evakuasi terlebih ada penambahan personel evakuasi dari Kopassus," katanya.
Sementara itu, berdasar informasi yang diterima Bisnis.com, satu dari pendaki itu dikabarkan meninggal dunia. Korban bernama Muhamad Ainul Taksim A (26) adalah seorang mahasiswa yang beralamat di Makasar, Sulsel.