Bisnis.com, KUTA-- PT Bank HSBC Indonesia dan Putera Sampoerna Foundation (PSF) melakukan kerja sama riset dan publikasi ilmiah bidang finansial dan perbankan untuk meningkatkan kemajuan pendidikan dan menjaga stabilitas keuangan di Indonesia.
Head of Corporate Sustainability HSBC Indonesia Nuni Sutyoko mengatakan sejak 2015 pihaknya telah bekerja sama dengan PSF melaluI Sampoerna University (SU) untuk menginisiasi program literasi dan edukasi finansial perbankan. Ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh HSBC.
Kata dia, tahun ini, kerja sama keduanya lebih dititik beratkan pada fasilitasi academic exchange of knowledge lintas negara dan wilayah mengenai industri keuangan dan perbankan global. Kerja sama ini salah satunya diwujudkan dengan mengadakan konferensi internasional tentang keuangan, perbankan, dan stabilitas finansial dengan melibatkan The Journal Of Financial Stability.
Konferensi ini diselenggarakan di Bali pada 17-19 Juli 2018. Akademisi yang berasal dari berbagai belahan dunia termasuk Indonesia merepresentasikan dan mendiskusikan hasil riset seputar finansial dan perbankan yang nantinya akan dipublikasikan secara global.
"Sejak 2015 kami bersama PSF dam SU menginisiasi program literasi dan edukasi finansial perbankan, yang kami percaya sebagai salah satu pondasi untuk menjaga stabilitas keuangan di Indonesia dengan menjangkau masyarakat dan kalangan civitas akademika di berbagai daerah," katanya, Rabu (18/7/2018).
Project Manager Program Kerja Sama HSBC - PSF Wahyoe Soedarmono mengatakan melalui riset yang diadakan para peniliti mampu memberikan soludi bagi permasalahan dan tantangan yang dihadapi industri saat ini sehingga Indonesia dapat bersaing di tingkat global.
Baca Juga
Berdasarkan data Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Indonesia (Kemenristekdikti), hingga Juli 2017 jumlah publikasi ilmiah internasional Indonesia yang terindeks global naik secara signifikan mencapai 9.349 dokuken dari 4.084 dokumen pada 2016. Posisi ini melibihi negara ASEAN lain seperti Thailand.
Menurutnya, walaupun telah mengalami peningkatan, kualitas pendidikan melakui riset dan publikasi internasional perlu terus didorong agar Indonesia mampu bersaing dengan negara maju lainnya seperti Amerika Serikat dan Inggris.
Sehingga, Kemenristekdikti mencanangkan peningkatan target publikasi ilmiah Indonesia bereputasi internasiknal pada 2019 mencapai lebih dari 30.000 publikasi.
"Pendidikan yang berkualitas memiliki peran kunci dalam membentuk generasi masa depan yang siap bersaing, salah satu indikator kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari suatu negara dengan banyaknya hasil penelitian yang dipublikasikan dan dimanfaatkan," katanya.
Managing Editor of The Journal of Finansial Stability Prof Iftekhar Hasan mengatakan riset dan publikasi berperan penting dalam menjawab tantangan stabilitas keuangan Indonesia, utamanya sebagai pondasi bagi pembuat kebijakan.
The Journal of Financial Stability memang turut hadir dalam konferensi ini untuk memfasilitasi para peneliti ilmiah agar risetnya dapat dipublikasikan pada jurnal-jurnal internasional bereputasi.
"Kami melihat ada banyak sekali riset dan publikasi menarik dari para peniliti Indonesia, yang selain mampu menjaga tantangan stabilitas keuangan Indonesia, juga dapat memberikan pengetahuan dan wawansan baru bagi para peneliti lintas negara yang hadir dalam konferensi ini," katanya.