Bisnis.com, MATARAM -- Salah satu upaya penguatan perekonomian NTB dinilai bisa melalui pemberdayaan dan peningkatan daya saing pelaku UMKM khususnya syariah melalui pendampingan oleh wanita pengusaha.
Bank Indonesia pun memandang bahwa salah satu pilar kekuatan ekonomi nasional yang tahan terhadap goncangan krisis adalah karena keberadaan UMKM. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Achris Sarwani mengatakan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) dipandang mempunyai kapabilitas dan jaringan yang luas dalam membina UMKM tersebut.
"Dengan penguatan kapasitas UMKM, Bank Indonesia mengharapkan UMKM dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan, pengendalian inflasi yang rendah, serta stabilitas sistem keuangan," ujar Achris di Mataram, Selasa (10/7/2018).
Baca Juga
Namun, saat ini kondisi daya saing dan produktivitas UMKM khususnya di NTB masih terbatas. Hal ini mengakibatkan kesenjangan antara UMKM dengan lembaga pembiayaan, baik dikarenakan ketidaklengkapan dokumen formal, tidak memiliki pencatatan atau laporan keuangan yang memadai, faktor psikologis, serta ketidakpahaman informasi.
Bank Indonesia NTB bersama-sama dengan DPD IWAPI NTB berupaya melakukan penguatan daya saing UMKM sebagai salah satu upaya meningkatkan kapasitas ekonomi Provinsi NTB, utamanya pengembangan model bisnis UMKM oleh wanita khususnya yang berbasis syariah sehingga sesuai dengan visi Pemerintah Provinsi NTB yang ingin menjadikan NTB sebagai global halal tourism destination.
"Terlebih pada tanggal 15-17 Oktober 2018 mendatang, NTB akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia yang dirangkai dengan Post Event Annual Meeting IMF-World Bank 2018 di Bali dipandang sebagai momentum yang tepat untuk mensolidkan sinergitas dan harmonisasi upaya-upaya pembangunan ekonomi di NTB secara berkelanjutan," ujar Achris.