Bisnis.com, DENPASAR – Jumlah penumpang angkutan laut di Pelabuhan Benoa hanya mengalami kenaikan sebanyak 2% selama arus mudik Lebaran yang cukup panjang pada 2018 dibanding periode sama tahun lalu.
Kepala Cabang Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Benoa Dadang Rukmana mengatakan total penumpang yang terlayani angkutan laut selama H-15 hingga H-1 Lebaran 2018 yakni sebanyak 4.900 penumpang.
Selama Lebaran, kapal yang beroperasi hanya 2 yakni KM Awu dan Tilongkabila dengan masing-masing mengangkut sebanyak 3.200 penumpang dan 1.700 penumpang.
Kata dia, kemungkinan frekuensi keberangkatan dan kedatangan kapal di Pelabuhan Benoa selama H-15 hingga H+15 lebaran yakni hanya 6 kunjungan dari kondisi normal yang sebanyak 13 call.
Frekuensi ini memang cukup rendah lantaran penumpang angutan laut di Benoa mayoritas tidak melakukan perjalanan untuk mudik melainkan hanya memanfaatkan libur yang cukup panjang dari lebaran biasanya.
“Justru memang menurun frekuensi, sesuai kebutuhan masyarakat,” kata Dadang kepada Bisnis, Selasa (19/6/2018).
Menurutnya, penumpang angkutan laut di Pelabuhan Benoa baru akan meningkat intensitas saat perayaan Natal dan Tahun Baru lantaran mayoritas beragama katolik dengan tujuan wilayah Indonesia Timur.
Sementara, untuk mudik Lebaran yang cukup panjang tahun ini, kebanyakan arus penumpang menuju Bima, Waingapu, Ende, Larantuka, Kupang, Sabu, dan Ende. Arus mudik angkutan laut di Pelabuhan Benoa baru ramai pada H-3 dengan jumlah sebanyak 931 penumpang.
“Mudiknya itu karena musim liburan panjang, di Bali kan banyak transportasi lain lewat feri maupun darat,” katanya.