Bisnis.com, DENPASAR — Pertamina Marketing Operation Region atau MOR V Jatim Bali dan NTB menyiagakan 11 kios Pertamax di sepanjang jalur yang dilalui pemudik untuk mengantisipasi kebutuhan saat arus mudik.
Kios yang tersebar di 10 titik rest area tol di daerah Jawa Timur (Jatim) dan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi ini diharapkan dapat mengantisipasi lonjakan konsumsi BBM saat arus balik yang diprediksi terjadi pada 20-23 Juni 2018.
Kiosk Pertamax menyediakan bahan bakar Pertamax dan Pertamina Dex. Khusus di ruas tol Saradan, disediakan pula serambi Pertamax dan fasilitas bengkel atau ganti oli.
Unit Manager Communication & CSR MOR V Rifky Rakhman Yusuf mengatakan kios yang dibuka sejak 5 Juni 2018 ternyata sangat membantu masyarakat yang melakukan perjalanan mudik.
“Setiap harinya konsumsi di kios yang kami siapkan meningkat. Terhitung sejak 8-17 Juni 2018, penjualan BBM di Kiosk Pertamax mencapai 96.156 liter untuk produk Pertamax dan 11.413 liter untuk produk Pertamina Dex. Selain itu, juga disediakan motorist dan mobile storage untuk mengamankan ketersediaan BBM,” jelasnya melalui siaran pers, Selasa (19/6/2018).
Selain Kiosk Pertamax, Pertamina MOR V juga menyiapkan 2.583 Pangkalan Siaga dan 273 Agen Siaga untuk mengantisipasi permintaan akan LPG yang tersebar di Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara. Pangkalan siaga disiapkan sebagai antisipasi jika banyak pangkalan atau penjual LPG yang tutup saat libur Lebaran.
Konsumsi BBM dan LPG selama Lebaran 2018 menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Terhitung pada 30 Mei-17 Juni 2018, produk Gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) mengalami kenaikan rata-rata 9% dibandingkan kondisi normal.
Sebaliknya, produk Gasoil (Solar, Dexlite dan Pertamina Dex) menunjukkan tren penurunan sekitar 8% dibandingkan situasi normal.
“Hal ini terutama disebabkan belum beroperasinya kendaraan besar dan sektor industri selama libur Lebaran,” terang Rifky.
Pertamina MOR V pun telah menyalurkan tambahan pasokan LPG 3 kg atau 11% lebih besar dari kondisi normal. Adapun Bright Gas berukuran 5,5 kg dan 12 kg mengalami peningkatan konsumsi sebanyak 17% dari kondisi normal.
Penyaluran LPG berjalan dengan normal dan stok di agen serta pangkalan diklaim terpantau cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Kami masih menjalankan satuan tugas (satgas) untuk memantau stok dan distribusi bahan bakar dan LPG hingga H+15 Lebaran. Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat menjalankan libur Lebaran dengan nyaman dan aman,” tambahnya.