Bisnis.com, KUTA—Pembangunan jalan underpass Simpang Tugu Ngurah Rai terus dikebut meskipun terkendala utilitas pipa dan kabel yang berada di sekitar lokasi proyek.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII Nyoman Yasmara mengatakan pembangunan jalan underpass tersebut saat ini telah mencapai 55,4%.
“Kami terus melakukan proses pengeboran di sisi utara Tugu Ngurah Rai, untuk pengeboran di sisi selatan masih tersisa 47 titik,” katanya, Kamis (3/5/2018).
Menurut Yasmara saat ini sedang dilakukan penggalian secara paralel pada sisi utara dan selatan proyek. Penggalian telah memungkinkan untuk dilanjutkan karena semua utilitas milik PLN, PDAM, maupun pipa avtur Bandara Ngurah Rai sudah direlokasi.
Dia menjelaskan saat ini sedang dilakukan penggalian sampai kedalaman tiga meter, diikuti dengan penyiapan dinding penahan tanah. "Pengerjaan underpass dan penggunaan alat-alat berat semakin mudah dioperasikan pascarelokasi seluruh utilitas,” tuturnya
Kendati demikian, lanjut Yasmara, karena proyek berdekatan dengan Bandara Ngurah Rai, penggunaan alat berat sangat mempertimbangkan soal ketinggian untuk menjaga keselamatan penerbangan.
Baca Juga
Kata dia peralatan tersebut dioperasikan mulai pukul 02.00 dini hari hingga 07.00 pagi. Di luar waktu yang telah ditetapkan tersebut ketinggian alat berat hanya dibatasi hingga 4 meter dari tinggi maksimal 15 meter.
Selain itu, kehati-hatian pelaksanaan proyek juga memperhatikan kepadatan lalu-lintas yang mengitari bundaran Tugu Ngurah Rai. Ia tetap pada keyakinan proyek rampung pada Agustus dan mulai diujicoba September 2018.
Proyek yang ditangani Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat senilai Rp168,3 miliar ini direncanakan pemerintah untuk memperlancar arus lalu-lintas menjelang Pertemuan Tahunan IMF dan World Bank pada 8 hingga 14 Oktober 2018 di Nusa Dua.