Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyerahkan satu unit mesin pencacah plastik untuk mendukung penerapan teknologi aspal plastik kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Keberadaan mesin tersebut juga akan mendukung pengurangan sampah di kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) Labuan Bajo.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa mesin pencacah yang diserahkan merupakan hasil inovasi mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan BUMN, yakni PT Barata Indonesia untuk memproduksi secara massal.
“Upaya ini bertujuan mengurangi sampah kantong plastik dengan mengolahnya menjadi bahan campuran aspal," kata Basuki melalui siaran pers, Minggu (29/4/2018).
Basuki menambahkan bahwa Kementerian PUPR akan membeli ratusan mesin tersebut untuk kemudian diserahkan kepada pemerintah daerah agar teknologi aspal plastik dapat diaplikasikan secara luas.
Baca Juga
Mesin pencacah sampah./Bisnis
Kepala Balitbang PUPR Danis H. Sumadilaga mengatakan pihaknya sebelumnya telah melakukan uji coba di beberapa lokasi seperti di Jakarta, Makassar, Bekasi, Denpasar, jalan tol Tangerang—Merak, Surabaya dan dinilai berhasil.
"Hasilnya stabilitas [aspal] lebih tinggi, lebih kokoh, dan tidak beracun," ujar Danis.
Menurutnya, penggunaan aspal plastik akan membantu mengurangi limbah plastik yang mendominasi sampah di laut Indonesia. Di sisi lain, limbah plastik kresek kini memiliki nilai ekonomi yang cukup baik.