Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Jalan Tol di Bali Terhambat Pembebasan Lahan

Minat investasi di Bali pada proyek infrastruktur jalan tol dan kereta api terhambat masalah pembebasan lahan.
Pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda./Istimewa^Jasa Marga
Pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda./Istimewa^Jasa Marga

 

Bisnis.com, DENPASAR – Minat investasi di Bali pada proyek infrastruktur jalan tol dan kereta api terhambat masalah pembebasan lahan.

Ida Bagus Made Parwata, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali, mengatakan sudah ada belasan investor yang tertarik menanamkan modal pada proyek infsratruktur di Bali ini.

Investor tersebut berasal mulai dari China, Jepang, hingga konsorsium pengusaha luar negeri. Nilai investasi untuk proyek ini bahkan mencapai Rp10 triliun.

Menurut dia, banyak investor yang ingin menanamkan modalnya pada proyek jalan tol dan kereta api namun pihaknya belum bisa menunjukkan tanah yang bisa dipakai maupun harganya. Padahal, ada salah satu investor yang sampai ingin membeli tanah tersebut untuk pembangunan jalan tol ini.

“Jalan mana yang dilalui, harga tanahnya berapa itu belum ada kami terima infonya dari Bapeda dan PU,” kata Parwata kepada Bisnis hari ini Kamis (19/4/2018).

Dia menambahkan lantaran sulitnya melakukan pembebasan lahan, ada investor yang bahkan ingin menggabungkan dua proyek infastruktur ini, yakni kereta api berada di antara dua ruas jalan tol. Sementara, rencana pemerintah Bali sendiri ingin membuat tol keliling yang menguhubungkan Bali Selatan, Utara, dan Timur. Tol ini rencananya akan sepanjang 242 km.

Menurutnya, kehadiran jalan tol dan kereta api ini bagi Bali sangat dibutuhkan sebab bisa mewujudkan pemerataan pembangunan Pulau Dewata. Selama ini, perputaran ekonomi terbesar hanya ada di Bali Selatan.

Dia juga memastikan, pembangunan jalan tol ini tidak akan merugikan investor. Diprediksi, nantinya akan banyak pengendara yang menggunakan jalan tol ini karena pariwisata Bali Utara dan Timur yang seirung ikut juga berkembang. Terlebih, potensi pariwisata Bali Utara sama besarnya dengan Bali Selatan.

“Nanti kalau terbangun jalan tol, pariwisata juga akan berkembang, tidak akan kurang kendaraan yang lewat,” katanya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper