Bisnis.com, DENPASAR—TNI Angkatan Laut menggelar geladi parsial pengamanan dan evakuasi bencana alam di Pantai Mengiat, Nusa Dua, Bali.
Kegiatan ini menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali, dan Satgas Pengamanan dan Evakuasi Bencana Alam.
Komandan Satuan Kapal Amfibi Koarmatim (Dansatfib) Kolonel Laut (P) Sawa mengatakan kegiatan geladi dimaksudkan sebagai latihan kesiapan dan antisipasi penanggulangan bencana. Khususnya terkait pelaksanaan Pertemuan Tahunan IMF dan World Bank pada Oktober 2018 mendatang.
“Agar mendapatkan hasil yang optimal, latihan melibatkan berbagai pihak terkait untuk bersinergi melaksanakan kerja sama dan saling mengisi kekurangan,” katanya di sela-sela geladi, Kamis (12/4/2018).
Menurut Sawa geladi ini juga untuk mendukung kegiatan Hari Kesiapsiagaan Bencana 2018 dengan melatih kesiapan unsur-unsur satgas, terutama mengantisipasi terjadinya bencana alam melalui jalur laut.
Dalam geladi ini TNI AL melibatkan sebuah kapal jenis bantu rumah sakit yakni KRI Dr Suharso-990, Lanal Denpasar, landing craft unit (LCU), helikopter, sea rider, perahu karet dan sejumlah fasilitas lainnya.
Baca Juga
Tiga tempat landing helikoter telah disiapkan yakni Peninsula, lapangan Hotel St. Regis, dan lapangan Lagoon. Ketiganya berada di Nusa Dua, tidak jauh dari rencana lokasi Pertemuan Tahunan IMF dan World Bank.
Sawa menjelaskan geladi yang digelar 11-13 April 2018 ini juga untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya mempersiapkan diri menghadapi bencana.
Saat Hari Kesiapsiagaan Bencana 26 April mendatang akan dilaksanakan latihan penanggulangan bencana mandiri secara serentak oleh seluruh lapisan masyarakat.