Bisnis.com, DENPASAR–Harga Pokok Penjualan (HPP) ayam potong di Bali saat ini menembus Rp19.500 per kg lantaran pelarangan pemberian antibiotic growth promoter dan pengaruh cuaca yang menyebabkan produksi menurun.
Biasanya HPP ayam potong pada tingkat peternak di Bali hanya mencapai Rp17.500 per kg. Namun sejak Januari 2018, HPP meningkat menjadi Rp19.500 per kg. Peternak pun menjual ayam ke rumah potong mencapai Rp23.000 per kg.
Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Bali I Ketut Yahya mengatakan saat ini karena tidak adanya pemberian antibiotik, bobot ayam membutuhkan waktu lebih lama berkembang. Sebelumnya untuk mencapai bobot 2 kg dibutuhkan waktu selama 35 hari. Sementara saat ini, waktu yang dibutuhkan bisa mencapai 40 hari.
Belum lagi, pengaruh cuaca yang cukup ekstrem di Bali menjadikan banyak ayam yang mati dan sakit. Sehingga biaya perawatan yang dikeluarkan peternak semakin tinggi.
"Sekarang mencari bobot 2 kg sangat susah di Bali, karena kebutuhan tinggi kita banyak jual dibawah bobot 2 kg," katanya, Selasa (10/4/2018).
Kata dia, dalam sehari kebutuhan ayam di Bali mencapai 200.000 ekor dengan masing-masing beratnya 2 kg atau berat total 400 ton. Namun, karena keadaan saat ini, setiap 1.000 ekor ayam yang masing-masing seberat 2 kg telah kehilangan bobot hingga 700 kg. Sehingga total kebutuhan yang bisa dicukupi peternak saat ini hanya sebanyak 260 ton saja.
Lantaran kondisi ini, peternak Bali menakutkan masuknya ayam potong dari Jawa yang dapat menjatuhkan produksi ayam di Bali.
“Kami selaku peternak sangat trauma dengan banjir ayam dari Jawa seperti yang terjadi pada Mei 2017 lalu,” katanya.
Sementara, rumah potong di Bali saat ini mulai memanfaatkan pasokan dari Jawa untuk bisa memenuhi kebutuhan ayam ukuran 2 kg.
Ketua Perkumpulan Rumah Potong Unggas (Perpu) Bali Sang Putu Sudarsana mengatakan karena kondisi ini pihaknya bisa memasok hingga 90 ton ayam bobot 2 kg dari Jawa selama satu bulan. Dengan kondisi ini, harga jual ayam potong yang dijual pihaknya mencapai Rp32.000 per kg. Padahal normalnya, adalah sebesar Rp28.000 per kg.
“Mau tidak mau kita lakukan,” katanya.
Sementara, Kepala Dinas Peternakan Bali Putu Sumantra mengatakan kondisi ini telah menyebabkan harga ayam potong di Bali lebih tinggi dari biasa yakni Rp36.000 per kg. Adapun harga tertinggi ayam potong di Bali pernah mencapai Rp38.000 per kg.
“Bali kesulitan sekarang memproduksi ayam bobot 2 kg sehingga ada yang mengadakan dari luar, nah sekarang kita sedang mencari solusi, karena tidak boleh menggunakan antibiotik kita coba mengguanakan herbal,” katanya.