Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bapenda Bali Gandeng BUMDes & LPD Layani Samsat Keliling

Badan Pendapatan Daerah Provinsi Bali terus melakukan inovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak khususnya yang membayar pajak kendaraan bermotor.
Loket samsat./setkab.go.id
Loket samsat./setkab.go.id

Bisnis.com, DENPASAR—Badan Pendapatan Daerah Provinsi Bali terus melakukan inovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak khususnya yang membayar pajak kendaraan bermotor.

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Bali Made Santha mengatakan segera menambah layanan samsat keliling agar bisa menjangkau lebih dekat kepada wajib pajak.

“Kami juga akan melakukan kerja sama dengan badan usaha milik desa [BUMDes] dengan menggandeng lembaga perkreditan desa,” katanya, Kamis (5/4/2018).

Menurut Santa masih terjadi antrean panjang wajib pajak di sejumlah loket pelayanan, misalnya di Tiara Dewata. Tak sedikit wajib pajak terpaksa berdiri karena tak ada tempat duduk. Inilah yang akan segera dibenahi Bapenda Bali.

Kata dia dengan makin bertambahnya jumlah kendaraan logikanya jumlah wajib pajak akan meningkat pula. Karena itu terobosan untuk memudahkan wajib pajak menunaikan kewajiban membayar pajak kendaraan bermotor akan menjadi prioritas.

Ia menjelaskan dengan penambahan mobil pelayanan keliling serta bekerja sama dengan lembaga hingga di tingkat terdekat dengan warga seperti BUMDes pihaknya optimistis layanan kian cepat.

Saat ini selain loket-loket pelayanan, Bapenda Bali juga membuka pembayaran pajak online yang memudahkan dan menghindari terjadinya denda karena terlambat.

"Jadi kalau sudah pelunasan lewat online baik itu melalui bank atau transfer melalui HP maka akan ada rentang waktu sampai sebulan untuk melengkapi surat-surat sehingga tak sampai terkena denda karena kelambatan," katanya.

Ia akan menurunkan tenaga lapangan di tempat-tempat keramaian seperti pasar untuk memberikan layanan langsung.

Dalam pembahasan forum pendapatan beberapa waktu lalu Bapenda Bali menargetkan pendapatan asli daerah 2018 sebesar Rp3,3 triliun atau meningkat sekitar Rp50 miliar dari tahun sebelumnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper