Bisnis.com, DENPASAR—Tahun ini pemerintah akan mulai membangun jalan baru untuk mempercepat akses transportasi dari Bali utara ke kawasan selatan.
Ketua Umum Kadin Bali Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra mengatakan rencana tersebut sudah didukung payung hukum dan segera disosialisasikan ke masyarakat.
"Entah nanti akan dibangun jalan berbayar atau tidak, yang jelas tahun ini proses pembangunannya diharapkan sudah dimulai,” katanya, Sabtu (10/3/2018).
Alit mengatakan informasi tersebut didapatkan langsung dari Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, ketika ditemui Jumat (9/3).
Menurut Alit jalan baru tersebut juga merupakan sslah satu upaya untuk menyeimbangkan perekonomian Bali kawasan utara dan selatan, di samping rencana pembangunan bandara di wilayah Kabupaten Buleleng yang masih tertunda.
Dalam pertemuan dengan Ketua Umum Kadin Bali itu Luhut juga memastikan pemerintah tidak menolak atau membatalkan, tetapi menunda karena adanya studi yang dilakukan Bank Dunia yang menyebut pembangunan bandara Bali utara belum layak dibangun.
"Kalau tak ada rekomendasi dari Bank Dunia, siapa yang akan berani menginvestasikan dananya untuk pembangunan itu. Inilah alasan mengapa pemerintah pusat menunda pembangunan bandara di Buleleng ini,” ujarnya.
Alit mengatakan maklum dengan penundaan pembangunan bandara Bali utara yang dilakukan pemerintah, apalagi studi telah dilakukan Bank Dunia dengan melibatkan konsultan dari Universitas Udayana.
“Kelak jika Bali selatan sudah dinilai terlalu padat, baru kemungkinan bandara di Bali Utara akan dikaji kelayakan lagi,” imbuhnya.
Kata dia saat ini pembangunan akses jalan dari Bali selatan menuju Bali utara perlu didorong dan dipercepat. Selain itu, lanjut Alit, Benoa juga akan dikembangkan menjadi pelabuhan wisata dan peti kemas.
“Ada pula masukan agar Pelabuhan Tanah Ampodiperluas untuk dijadikan pelabuhan penumpang,” tambahnya.
Alit mengatakan peningkatan kapasitas Pelabuhan Tanah Ampo, Karangasem ini sangat strategis dan bakal mendukung program tol laut Presiden Jokowi. Akses dari pelabuhan tersebut akan memudahkan arus barang fari atau ke NTB dan Kalimantan.