Bisnis.com, GIANYAR—Pasar ekspor Gianyar, Bali dalam tahun 2016 dan 2017 adalah Amerika Serikat, disusul Jerman dan Tiongkok yang tidak mengalami pergeseran dalam dua tahun terakhir.
Sementara posisi ke empat dan ke lima mengalami pergeseran dimana tahun 2016 yakni Australia dan Swedia digeser pada tahun 2017 oleh Inggris dan Afrika Selatan, kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Gianyar, I Wayan Suamba, Senin (5/2/2018).
Ia mengatakan, ekpor dari Kabupaten Gianyar ke Amerika tahun 2017 mencapai 4,67 juta dolar AS turun dibandingkan tahun 2016 sebesar 4,8 juta dolar AS, disusul Jerman tahun 2017 sebesar 2,41 juta dolar. Ada kenaikan dibandingkan tahun 2016 sebesar 2,1 juta dolar AS.
Posisi ketiga pasar ekspor Gianyar tahun 2017 adalah Tiongkok dengan nilai 1,86 juta dolar AS, mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2016 sebesar 1,58 juta dolar AS.
"Tahun 2017, posisi ke-empat ditempati oleh Inggris dengan nilai ekspor 1,39 juta dolar AS, mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2016 sebesar 907.225 dolar AS. Tahun 2016, Inggris menempati posisi tujuh tapi tahun 2017 naik ke posisi ke-lima," kata I Wayan Suamba.
Sementara itu, Afrika Selatan tiba-tiba melejit menduduki urutan posisi ke-lima negara tujuan ekspor Gianyar dengan nilai 1,09 juta dolar AS. Pada tahun 2017, negara Afrika Selatan tidak masuk dalam sepuluh negara tujuan ekspor Gianyar, ungkap Kadis Perindag Gianyar itu.
I Wayan Suamba merinci sepuluh negara tujuan ekspor Gianyar pada tahun 2017 adalah Amerika, disusul Jerman, Tiongkok, Inggris, Afrika Selatan, Australia, Swedia, Kanada, Spanyol, dan Belanda. Sedangkan sepuluh negara utama tujuan ekspor Gianyar tahun 2016, posisi teratas ditempati Amerika, disusul Jerman, Tiongkok, Australia, Swedia, Kanada, Inggris, Spanyol, Guam dan Belanda.