Bisnis.com, DENPASAR—Kadin Bali mendorong legislasi undang-undang tentang redenominasi rupiah segera digulirkan dan dipercepat.
Ketua Kadin Bali Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra mengatakan redenominasi sangat diperlukan untuk mendorong citra pariwisata yang terkesan sangat murah di mata wisatawan asing.
“Nilai rupiah kita membuat pariwisata di Bali murah dan bahkan mengesankan murahan, padahal kenyataannya pariwisata kita berkelas dan berkualitas,” katanya, Senin (8/1/2018).
Ia yakin redenominasi rupiah akan lebih menguntungkan bagi kepariwisataan di Bali. Dia mengilustrasikan seorang wisatawan menukar US$100 di money changer memperoleh nilai tukar yang sangat banyak.
Sebaliknya, lanjut Alit, jika kita akan ke luar negeri menukar uang segepok hanya mendapat selembar dolar. “Kita seolah tak punya gengsi atau kebanggaan lho,” ujarnya.
Penyederhanaan nilai dengan mengurangi tiga nol dalam nominal rupiah akan lebih efisien dan menghilangkan kesan murahan tersebut. Alit menyebut kalangan wisatawan berduit menghindari destinasi yang terkesan murahan.
Dampak senada dirasakan para investor asing yang menganggap nilai investasi di Bali dengan nilai tukar yang terlalu rendah bisa membuat investor tak percaya.
“Rata-rata investor mengeluhkan soal kepastian hukum dan kepastian nilai tukar rupiah yang murah dan fluktuasinya terlalu tinggi,” ujarnya.
Alit menyebut sebenarnya masyarakat telah siap menghadapi redenominasi terbukti secara nonformal telah dilakukan misalnya di toko ritel, restoran, atau kafe harga jual Rp10.000 biasa ditulis dengan Rp10K.
“Selain itu, di sejumlah komunitas jual beli penyebutan satu juta rupiah menjadi menjadi seribu sudah lazim dilakukan,” katanya.
Ia berharap pembahasan dan proses redenominasi rupiah bisa lebih cepat dilakukan karena akan banyak memberi manfaat bagi masyarakat dan perekonomian kita.
Alit ingin mendorong proses ini secepatnya karena transisi redenominasi bisa memerlukan waktu yang lebih lama.
“Saya yakin redenominasi akan meningkatkan kebanggaan, kepercayaan, daya saing, dan membuat transaksi lebih simpel,” kata Alit.