Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NTB Mendorong Pembuatan Kain Tenun Pewarna Alam

Dinas Perindustrian Nusa Tenggara Barat mendorong para perajin untuk memproduksi kain tenun dengan pewarna alami sesuai kecenderungan permintaan pasar di dalam dan luar negeri.
Ilustrasi./Antara
Ilustrasi./Antara

Bisnis.com, MATARAM – Dinas Perindustrian Nusa Tenggara Barat mendorong para perajin untuk memproduksi kain tenun dengan pewarna alami sesuai kecenderungan permintaan pasar di dalam dan luar negeri.

"Permintaan kerajinan kain tenun di pasar luar negeri cukup bagus, tapi pembeli kecenderungan mencari yang menggunakan pewarna alami," kata Kepala Dinas Perindustrian NTB Baiq Eva Parangan di Mataram, Selasa (12/9/2017).

Menurut dia, jumlah penenun yang tersebar di sembilan kabupaten/kota, kecuali Kota Mataram, mencapai belasan ribu orang. Namun belum seluruhnya mampu memproduksi kain tenun dengan pewarna alami dan masih memanfaatkan pewarna sintetis.

Oleh sebab itu, pihaknya sedang menjalankan program kunjungan ke seluruh sentra kerajinan kain tenun di sembilan kabupaten/kota untuk mengajak perajin memanfaatkan pewarna alami sesuai permintaan pasar.

Pada kesempatan itu, kata Eva, para perajin juga diberikan materi tentang peningkatan kualitas standar motif dan pewarnaan kain tenun dari bahan alami. Materi tersebut diberikan oleh instruktur lokal dan dari Yogyakarta yang menjadi mitra Dinas Perindustrian NTB.

"Kami sudah mendatangi sentra kain tenun di Lombok Timur, Kabupaten Sumbawa Barat, dan Kota Bima," ujarnya. Upaya mendorong perajin memanfaatkan pewarna alami juga perlu dukungan dari berbagai pihak, terutama BUMN yang memiliki mitra binaan dari kalangan perajin kain tenun.

Eva menyebutkan salah satu lembaga yang sudah memberi perhatian kepada perajin kain tenun adalah Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTB, melalui program pengembangan klaster kain tenun di Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur.

Lembaga itu menganggap bahwa klaster kain tenun Desa Pringgasela terbukti mampu meningkatkan pendapatan dan kesempatan kerja serta penurunan angka kemiskinan. Sentra kain tenun Desa Pringgasela juga diharapkan dapat menjadi percontohan bagi desa lainnya sebagai tempat belajar dan pendukung pariwisata daerah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper