Bisnis.com, JAKARTA--Sepanjang 2016, Tambang Batu Hijau yang milik PT Amman Mineral Nusa tenggara (PTAMNT) berhasil mencetak kenaikan produksi emas sebesar 18,05%.
Berdasarkan laporan hasil operasi 2016 PT Medco Energi Internasional Tbk., induk usaha PTAMNT, tambang tersebut memproduksi emas sebanyak 798.000 ounce, lebih tinggi dibandingkan dengan produksi 2015 saat masih bernama PT Newmont Nusa Tenggara sebanyak 676.000 ounce.
Berbanding terbalik dengan emas, produksi tembaga turun tipis 3,44% dari 494 juta pon menjadi 477 juta pon.
Adapun produksi Tambang Batu Hijau yang memasuki fase tujuh pada tahun ini diperkirakan turun. "Produksi PTAMNT akan sekitar 300-310 juta pon tembaga dan 400.000-420.000 ounce emas," tutur manajemen melalui keterangan resmi, Senin (3/4/2017).
Selain fokus pada penambangan fase terakhir di Batu Hijau, PTAMNT pun berencana menyelesaikan studi kelayakan (feasibility study) fasilitas pemurnian (smelter) tembaga pada tahun ini.
Terkait hal itu, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono menyatakan PTAMNT siap menggenlontorkan dana senilai US$9 miliar atau setara Rp119,7 triliun (US$1=Rp13.300) untuk pengembangan tambang dan pembangunan smelter.
Investasi smelter sekitar US$1 miliar dan sisanya untuk pengembangan tambang dan pabrik pengolahan bijih menjadi konsentrat tembaga.