Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Pengelolaan Sampah, Kota Mataram Tak Ingin Umbar Izin

Kota Mataram kembali dilirik investor terkait pengolahan sampah. Setelah sebelumnya investor asal Korea Selatan Hanvit Power Corporation menyatakan niatnya, kali ini investor merupakan konsorsium dari CPE Cell asal Korea dan Alchemy Utilities dari Finlandia.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, MATARAM – Kota Mataram kembali dilirik investor terkait pengolahan sampah. Setelah sebelumnya investor asal Korea Selatan Hanvit Power Corporation menyatakan niatnya, kali ini investor merupakan konsorsium dari CPE Cell asal Korea dan Alchemy Utilities dari Finlandia.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram Irwan Rahadi mengatakan pada prinsipnya Kota Mataram terbuka dengan kehadiran investor. Namun yang perlu diingat, Kota Mataram pernah beberapa kali mengalami kekecewaan akibat investor yang telah diberi izin untuk berinvestasi di Kota Mataram justru tidak melanjutkan rencana seperti yang telah dipaparkan.

Karena itu, Pemerintah Kota Mataram akan melihat terlebih dahulu sejauh mana keseriusan pihak investor sebelum memberi ijin investasi. “Kami akan dalami dulu, yang penting kita yakin bagaimana nantinya bisa terealisasi," ujar Irwan dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Senin (20/2/2017). 

Dua tim yang ingin menanamkan modalnya di Kota Mataram tersebut telah mendalami kondisi persampahan di Kota Mataram dalam tiga tahun terakhir. Bahkan sejak setahun yang lalu, tim dari Korea Selatan telah berkantor di Kota Mataram. 

Universitas Mataram berperan sebagai fasilitator dan mitra yang ikut melakukan studi dalam investasi di bidang penanganan sampah di Kota Mataram. Sehingga secara moral ikut bertanggung jawab jika investor yang bersangkutan ternyata tidak cukup serius dalam menjalankan rencana usahanya. 

“Kalau terealisasi, ini akan menjadi model pengolahan sampah di Indonesia," ujar Dosen Universitas Mataram Mahyuni. 

Richard Griffin dari Alchemy Utilities Finlandia menjelaskan hal-hal terkait rencana usaha yang akan dilakukan oleh konsorsium dari Finlandia dan Korea tersebut. 

Menurutnya investasi akan dilakukan berupa sebuah alat senilai Rp1,1 triliun yang mampu mengubah sampah menjadi energi sedangkan limbahnya dapat diolah menjadi air bersih dan pupuk sehingga tidak akan ada sisa sampah yang terbuang.

Mesin dapat mengolah sampah maksimal 1.000 ton setiap hari. Namun demikian, mesin juga dapat mengolah minimal 20% dari kapasitas maksimum atau sebanyak 200 ton sampah sehari. Sehingga ideal untuk dibangun di Kota Mataram yang setiap harinya menghasilkan sampah sekitar 400 ton setiap hari.

Richard memaparkan, apabila disetujui, dalam jangka waktu dua tahun kedepan, mesin dapat mulai beroperasi untuk melakukan pengolahan sampah di Kota mataram. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Writer

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper