Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Didanai IDB, Investasi Pembangunan Pelabuhan Pengambengan Rp1,2 Triliun

Nilai investasi pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan di Kabupaten Jembrana mencapai Rp1,2 triliun dan akan dimulai pada November 2025.
Jejeran kapal di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan Kabupaten Jembrana
Jejeran kapal di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan Kabupaten Jembrana

Bisnis.com, DENPASAR – Nilai investasi pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan di Kabupaten Jembrana mencapai Rp1,2 triliun dan akan dimulai pada November 2025. 

Wakil Menteri KKP, Didit Herdiawan menjelaskan pendanaan pembangunan pelabuhan perikanan berstandar internasional ini berasal dari Islamic Development Bank (IDB). Didit menyebut total ada Rp1,6 triliun dana dari IDB untuk pengembangan pelabuhan perikanan. 

"Dari Rp1,6 triliun, Rp1,2 triliun untuk Pembangunan Pelabuhan Pengambengan dan Rp400 miliar untuk Pelabuhan perikanan di Cirebon," jelas Didit saat sosialisasi di Denpasar, Kamis (24/7/2025).

Pembangunan direncanakan berlangsung selama tiga tahun, akan selesai pada 2028. Setelah Pelabuhan Pengambengan beroperasi, seluruh aktivitas perikanan di Pelabuhan Benoa akan dipindah, karena Pelabuhan Benoa akan difokuskan menjadi Bali Maritim Tourism Hub (BMTH) atau menjadi hub pariwisata maritim Indonesia Timur. 

Pelabuhan ini akan dibangun di atas lahan seluas lebih dari 80 hektar, dimana akan ada zona industri pengolahan ikan, pasar ikan modern, area dermaga yang bisa menampung ribuan unit kapal, hingga area untuk pelaku UMKM Kabupaten Jembrana.

Wamen menyebut Pelabuhan ini akan menjadi sentral perikanan terintegrasi, dimana ekosistem hulu hingga hilir berada dalam satu kawasan terpadu. 

KKP menargetkan Pelabuhan Pengambengan akan meningkatkan kapasitas produksi perikanan Bali.

Produksi ikan ditargetkan bisa mencapai 124.000 ton per tahun, dari yang sebelumnya hanya 16.300 ton. Kemudian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ditargetkan meningkat dari Rp48 miliar menjadi Rp104 miliar. 

"Yang terpenting ekonomi Jembrana akan hidup, karena pelabuhan ini akan menyerap 25.000 tenaga kerja. Kami minta Pemprov dan Pemda menyiapkan tenaga kerja lokal sehingga dampak ekonominya ke masyarakat lokal akan cukup besar," jelas Didit.

Kebutuhan tempat tinggal sementara atau kos juga akan meningkat. Didit menyebut ini bisa dimanfaatkan warga Jembrana untuk menyediakan kamar kos atau mengontrakkan rumahnya.

Selain itu akan ada prioritas bagi UMKM lokal untuk berjualan di area pelabuhan. 

Pelabuhan Pengambengan juga akan dirancang menjadi destinasi wisata, para wisman maupun wisatawan nusantara bisa berkunjung, membeli ikan langsung di pasar modern. Pasar modern dirancang bersih, tidak menimbulkan bau sehingga tetap nyaman untuk wisatawan.

Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta menjelaskan keberadaan Pelabuhan Pengambengan akan menegaskan posisi Bali sebagai kawasan perikanan unggul. Giri menegaskan Bali kaya dengan komoditas ikan berkualitas, seperti tuna yang banyak diminati pasar global. 

Giri juga berharap akan ada pembangunan infrastruktur pendukung di darat, sehingga lalu lintas kendaraan pengangkut ikan bisa lebih lancar.

"Kami siap terus berkoordinasi untuk pembangunan Pelabuhan ini, karena dampaknya sangat besar bagi ekonomi Bali," kata Giri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro