Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Mobil Cs di Bali Capai Rp12,14 Triliun

Secara beriringan hingga Mei 2025, Kantor OJK Provinsi Bali telah menerima 245 pengaduan yang didominasi perbankan dan pinjol.
Pengunjung melihat mobil bekas yang dapat dibiayai oleh leasing. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melihat mobil bekas yang dapat dibiayai oleh leasing. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, DENPASAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat leasing yang beroperasi di Bali memiliki outstanding pembiayaan Rp12,14 triliun per April 2025. Jumlah ini tumbuh 8,01% (YoY) meski lebih rendah dibandingkan posisi April 2024 yang tumbuh sebesar 18,03 (YoY).  

Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu menjelaskan pembiayaan tersebut didominasi oleh kredit untuk perdagangan besar dan eceran serta reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor. Kedua kelompok ini memiliki market share utang 20,98%. 

"Kemudian pembiayaan kepada aktivitas penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha lainnya dengan market share 13,82%," jelas Puji dikutip dari siaran pers, Rabu (2/7/2025).

Di sisi lain, tingkat pembiayaan bermasalah meski naik namun relatif terkendali. Tingkat Non Performing Financing (NPF) posisi April 2025 sebesar 1,09%, meningkat dibandingkan posisi April 2024 yang sebesar 0,99%. 

Sementara itu, penyaluran pembiayaan melalui Modal Ventura di Provinsi Bali sebesar Rp91,51 miliar dengan pertumbuhan sebesar 4,25 persen yoy, lebih rendah dibandingkan April 2024 yang sebesar 6,26 persen yoy. Tingkat Non Performing Financing (NPF) Modal Ventura posisi April 2025 relatif rendah dan terkendali yaitu sebesar 1,28%, membaik dibandingkan April 2024 yang sebesar 1,52%.

Secara beriringan hingga Mei 2025, Kantor OJK Provinsi Bali telah menerima 245 pengaduan. Perinciannya sebanyak 96 pengaduan terkait sektor perbankan, 103 pengaduan perusahaan peer to peer (p2p) lending alias pinjaman online (pinjol), 40 pengaduan perusahaan pembiayaan, 3 pengaduan perusahaan asuransi, serta 3 pengaduan pasar modal. 

"Status pengaduan yang masuk yaitu sebanyak 213 pengaduan telah selesai, 7 pengaduan dalam proses penanganan Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK), dan 25 pengaduan dalam proses tanggapan oleh konsumen," kata Puji.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper