Bisnis.com, DENPASAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggandeng Bhabinkamtibmas Polda Bali untuk menjadi agen edukasi dan meningkatkan upaya deteksi dini terhadap modus kejahatan di sektor keuangan.
Keberadaan Bhabinkamtibmas di setiap desa/kelurahan menjadikan mereka sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat Bali. Menurut OJK, tepat untuk melibatkan Bhabinkamtibmas dalam mengedukasi dan melindungi masyarakat dari tindak kejahatan keuangan seperti judi online serta pinjaman online ilegal.
Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi merupakan salah satu bentuk komitmen OJK dengan kepolisian Daerah Bali dalam mewujudkan ekosistem keuangan yang adil bagi seluruh lapisan masyarakat, serta memperkuat sinergi dalam upaya meningkatkan perlindungan konsumen dan masyarakat.
“Bhabinkamtibmas sebagai garda terdepan pengamanan masyarakat hingga di wilayah pedesaan diharapkan turut menjadi agen edukasi keuangan dan meningkatkan upaya deteksi dini terhadap modus kejahatan di sektor keuangan,” kata Puji, Minggu (18/5/2025).
Puji juga mengharapkan hasil dari sosialisasi ini dapat ditindaklanjuti melalui langkah aksi positif dan dapat menyebarluaskan kepada masyarakat, sehingga masyarakat merasa terlindungi dalam menggunakan produk dan/atau layanan sektor jasa keuangan.
Prinsip perlindungan konsumen dan masyarakat di sektor jasa keuangan antara lain meliputi edukasi yang memadai, keterbukaan dan transparansi informasi produk dan/atau layanan keuangan, perlindungan aset, privasi, dan data konsumen, penegakan kepatuhan serta mengenalkan mekanisme pengaduan melalui APPK dan penanganan pengaduan dan sengketa di sektor jasa keuangan.
Baca Juga
Puni menjelaskan hingga saat ini jumlah entitas ilegal yang dihentikan Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) sejak 2017 sampai April 2025 sejumlah 12.721 entitas dengan kerugian investasi ilegal mencapai Rp142,13 triliun, serta telah dilakukan pemblokiran periode 1 Januari 2024 sampai 30 April 2025 sebanyak 4.053 aplikasi/website/konten ilegal, 117 rekening bank dan 2.422 nomor telepon/whatsapp.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Bali Kombes Pol. Teguh Widodo menjelaskan peran Polri dan lembaga terkait dalam penanggulangan kejahatan di sektor keuangan tidak hanya sebatas penegakan hukum, tetapi juga meliputi edukasi, pencegahan, penguatan kerja sama, serta peningkatan kemampuan teknologi dan sumber daya manusia.
Menurutnya, Kolaborasi lintas lembaga sangat penting untuk membangun sistem keuangan yang aman dan terpercaya bagi masyarakat.
Dia berharap ke depan dapat terbentuk ekosistem keuangan yang aman dan terpercaya, terwujudnya masyarakat yang melek keuangan dan waspada terhadap risiko kejahatan finansial, serta terus meningkatkan sinergi antar lembaga untuk memberantas kejahatan keuangan.
"Kami berkomitmen untuk terus bersinergi dengan OJK dan instansi terkait dalam memberantas investasi bodong, menindak tegas judi online, serta mengedukasi masyarakat agar menjadi konsumen cerdas dan terlindungi," jelas Widodo.