Bisnis.com, DENPASAR – Asosiasi Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Bali optimistis pada era pemerintahan Gubernur terpilih I Wayan Koster dan Wakil Gubernur I Nyoman Giri Prasta industri properti Bali akan tetap tumbuh positif.
Ketua DPD REI Provinsi Bali, Anak Agung Ngurah Made Setiawan, menjelaskan pelaku usaha maupun asosiasi mendukung program pemerintah di industri properti.
Terlebih program 3 juta rumah di mana Bali menjadi salah satu daerah yang harus merealisasikan program tersebut untuk mendukung semua penduduk bisa memiliki rumah.
"Semoga sektor properti bisa berjalan lebih baik, lebih bergairah. Kami siap mendukung program pemerintah, seperti program 3 juta rumah," ucap Ajik Setiawan, sapaannya, saat dikonfirmasi, Kamis (20/2/2025).
Seperti yang diberitakan sebelumnya, secara nasional REI menargetkan realisasi 1,5 juta unit rumah, sedangkan REI Bali menargetkan 1.000 unit rumah di Pulau Dewata.
Untuk kawasan perumahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di Bali berada di sejumlah kabupaten seperti Tabanan, Buleleng, hingga Jembrana.
Sedangkan untuk wilayah Denpasar, dan Badung tidak bisa untuk perumahan FLPP karena harga tanah yang terlalu mahal dan melampaui ketentuan.
Pembentukan Kementerian Perumahan Rakyat dan Permukiman di era Prabowo untuk merealisasikan 3 juta rumah per tahun juga dinilai akan menambah geliat industri properti di Indonesia termasuk di Bali.
Ajik Setiawan juga berharap pemerintahan Koster – Giri bisa membawa ekonomi Bali tumbuh positif, semua lapangan usaha bergeliat, dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat sehingga memberi dampak terhadap ekonomi Bali.
Badan Pusat Statistik mencatat hingga 2023, tingkat kepemilikan rumah sendiri di Bali mencapai 85%. Kabupaten Klungkung menjadi daerah yang kepemilikan rumah sendiri paling tinggi yang mencapai 96,11%.
Kemudian diikuti oleh Kabupaten Gianyar 95,33%, Kabupaten Karangasem 95,16%, Bangli 93,44%, Tabanan 93,97%, Jembrana 88,96%, Buleleng 83,18%, Badung 81,71% dan terendah Kota Denpasar hanya 68,29%.