Bisnis.com, DENPASAR - Trafik data Indosat di Nusa Tenggara Barat sepanjang 2024 tumbuh mencapai 34,2% dampak dari peningkatan jumlah BTS yang dibangun indosat hingga ke pelosok desa.
President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha menjelaskan sepanjang 2024 Indosat mencatatkan peningkatan jumlah BTS 4G di Bali Nusra hinga mencapai lebih dari 7.500 BTS 4G.
Peningkatan infrastruktur ini berkontribusi pada peningkatan trafik data yang mencapai 34,2% (YoY,) dan menjadi pertumbuhan trafik tertinggi di penjuru Indonesia.
"Seiring dengan peningkatan layanan jaringan, Indosat juga mencatat pertumbuhan jumlah pelanggan di Bali Nusra. Total pelanggan Indosat di Bali Nusra mencapai 2,6 juta pelanggan hingga akhir 2024, meningkat sekitar 9% dibandingkan tahun sebelumnya," jelas Vikram di konferensi pers online dikutip Selasa (11/2/2024).
Sepanjang tahun 2024, trafik data mengalami lonjakan signifikan sebesar 12,2% YoY, mencerminkan tingginya permintaan akan layanan Indosat.
Guna mengakomodasi pertumbuhan ini, perusahaan secara agresif memperluas infrastruktur jaringan dengan menambah jumlah BTS 4G hingga mencapai 196.000 unit BTS, untuk memastikan keandalan layanan pelanggan.
Baca Juga
Vikram menyebut peningkatan jaringan yang signifikan ini telah berdampak langsung pada kualitas layanan, terutama bagi pelanggan Indosat yang menggunakan merek IM3 dan Tri, yang berkontribusi pada kenaikan 6,6% sehingga menghasilkan peningkatan Mobile Average Revenue Per User (ARPU) menjadi mendekati Rp40.000.
Sementara itu, total pendapatan tumbuh 9,1%(YoY) menjadi Rp55,9 triliun, didorong oleh peningkatan kualitas layanan pelanggan dan kontribusi positif dari semua lini bisnis.
Pendapatan dari layanan seluler tumbuh 7,5% (YoY), seiring dengan peningkatan pendapatan dari data dan interkoneksi.
Sementara itu, pendapatan dari segmen multimedia, Data Communication, and Internet (MIDI) melonjak 23,4% (YoY) yang datang peningkatan pendapatan dari layanan IT.
Ebitda Indosat tumbuh lebih cepat daripada pendapatan, meningkat 10,2% (YoY) menjadi Rp26,4 triliun, dengan Ebitda margin mencapai 47,2%.
Peningkatan ini mencerminkan tingkat efisiensi Indosat dalam mengubah pendapatan menjadi profitabilitas yang berkelanjutan.
Di sisi lain, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang dinormalisasi tumbuh 38,1% menjadi Rp4,916 triliun, sementara Laba Bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang dilaporkan tumbuh sebesar 9% menjadi Rp4,910 triliun.