Bisnis.com, DENPASAR—Produsen sayuran hidroponik asal Bali, Plaga Farm didorong menjadi perusahaan pemimpin sektor agribisnis di Pulau Dewata dalam mengembangkan sektor pertanian berkelanjutan.
Plaga Farm berlokasi di Plaga, Kabupaten Badung dan berfokus pada produksi sayuran hidroponik berkualitas tinggi, seperti selada, tomat, dan lebih dari 50 ragam produk segar. Produk - produknya sebagian besar dipasok ke hotel, restoran, dan katering (Horeka) serta ritel di seluruh Bali hingga Jawa. Owner Plaga Farm I Gede Bingin Mustika mengungkapkan visi perusahaanya adalah menjadi perusahaan pertanian multinasional terkemuka di Indonesia, dengan orientasi pada kesejahteraan sosial, lingkungan, dan ekonomi, serta berbasis pada pembangunan berkelanjutan.
“Kami ingin berperan aktif dalam mengupayakan pertanian ramah lingkungan, mendorong gaya hidup sehat, dan mewujudkan masa depan berkelanjutan di Indonesia. Oleh karena itu, ia menanam tanaman melalui sistem hidroponik di rumah kaca karena sistem ini merupakan keunggulan kami dalam sektor pertanian berkelanjutan," ujarnya dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (31/01/2025).
Plaga Farm telah beroperasi selama lebih dari 20 tahun. Kunci untuk bertahan dan berkembang dalam jangka panjang menurutnya adalah dengan terus berinovasi dan memastikan semua operasional berjalan sesuai dengan prinsip keberlanjutan.
Kini, Plaga Farm juga fokus pada diversifikasi bisnis sebagai langkah penerapan bisnis agriculture dari hulu ke hilir. Dengan berupaya menerapkan pengelolaan limbah produksi dengan bijak bersama dengan lokal komunitas Plaga dan mengubahnya menjadi kompos yang digunakan kembali untuk menyuburkan tanah.
"Kami berkomitmen untuk meminimalkan jejak karbon dan mengelola air secara berkelanjutan. Kami juga mengembangkan produk baru untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang, terutama setelah masa pandemi. Semua usaha ini berlandaskan pada prinsip keberlanjutan yang kami anut," ujarnya.
Baca Juga
Menurutnya pengembangan usaha di bidang pertanian memiliki tantangan tersendiri karena banyak faktor yang ada dalam bisnis tersebut. Meski demikian hal itu dipandang sebagai kesempatan untuk terus berinovasi dan memimpin dalam sektor pertanian yang ramah lingkungan.
Ke depan, agar bisnis pertanian dapat terus maju, Bingin mengatakan, teknologi berkelanjutan adalah kunci utama. Di Plaga Farm, pihaknya mengutamakan teknologi hidroponik yang diterapkan di rumah kaca, yang memungkinkan untuk menanam dengan penggunaan air yang lebih efisien hingga 90% dibandingkan dengan metode konvensional.
Selain itu, pengelolaan limbah yang tepat dan keberlanjutan dalam pengelolaan air juga sangat penting. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan juga diperlukan.
Program-program CSR seperti yang dijalankan juga berfokus pada pemberdayaan masyarakat untuk mendukung pertanian yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, penting juga adanya akses pasar yang lebih luas dan pemasaran yang lebih efisien.
"Kami juga membangun kemitraan yang kuat dengan berbagai pihak dan memberdayakan masyarakat lokal melalui pelatihan dan program edukasi. Dengan mengelola sumber daya alam secara efisien dan menjaga hubungan baik dengan mitra, kami dapat terus maju dan bertahan di pasar yang kompetitif ini," ujarnya.
Selain itu dukungan berbagai pihak seperti perbankan sangat penting dalam diversifikasi bisnis. Bank BRI telah menjadi mitra yang sangat mendukung dalam perjalanan Plaga Farm, terutama dalam hal pendanaan untuk ekspansi usaha.