Bisnis.com, DENPASAR - Kementerian Kehutanan menargetkan penanaman mangrove di lahan seluas 1.500 hektare pada 2025.
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni menjelaskan penanaman mangrove di Indonesia terus diperluas karena Indonesia memiliki lahan mangrove terluas di dunia. Luas lahan mangrove mencapai 3,5 juta hektare yang tersebar di berbagai wilayah.
Menurutnya mangrove merupakan tanaman ajaib yang memiliki banyak manfaat lingkungan. Penanaman secara masif akan difokuskan di empat Provinsi yakni Kalimantan Utara yang memang memiliki kawasan mangrove besar, kemudian Provinsi Riau, Provinsi Sumatera Utara, dan Provinsi Kepulauan Riau.
Sementara di Bali akan ditanam 50.000 mangrove di atas lahan seluas 5 hektare.
"Pada 2025 ini kami menargetkan penanaman mangrove di atas lahan seluas 1.500 hektare. Kami terus memperluas penanaman mangrove karena manfaatnya banyak. Mangrove ini tumbuhan ajaib, mencegah abrasi dan juga menghasilkan karbon," jelas Raja Juli di sela-sela kegiatan penanaman mangrove di Bali, Kamis (16/1/2024).
Karbon yang dihasilkan mangrove menurut Raja Juli memiliki nilai ekonomi, Indonesia bisa memperoleh dana segar dari penjualan karbon. Munculnya bisnis karbon juga mengubah cara pandang masyarakat dari sebelumnya menebang pohon menjadi menanam pohon.
Baca Juga
Selain itu, kawasan mangrove juga bisa manfaatkan sebagai kawasan pariwisata, terutama wisata edukasi yang bisa memberikan pengalaman bagi generasi muda untuk menanam dan menjaga mangrove.
"Wisata akan memberi dampak positif bagi masyarakat lokal. Karena hutan, terutama mangrove tidak bisa dilihat dari jauh saja, sehingga orang akan datang untuk menikmati mangrove," ujar Raja Juli.