Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Akan Mulai Menanam di Hutan Cadangan

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyebut akan mulai melakukan penanaman padi di hutan cadangan sebagai upaya mengurangi impor pangan.
Alih fungsi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit./change.org
Alih fungsi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit./change.org

Bisnis.com, DENPASAR - Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyebut akan mulai melakukan penanaman padi di hutan cadangan sebagai upaya mengurangi impor pangan terutama beras. 

Penanaman akan dimulai pada 22 Januari 2025, untuk lokasi penanaman padi perdana Raja Juli tidak menyebutkan spesifik. Hanya menyebutkan akan menanam di lahan seluas 50 hektare. 

"(Lokasi) Ada di seluruh Indonesia sudah ada listnya. Tinggal nanti dengan menteri pertanian mulai menanam tanggal 22 kita tanam di 50 hektare," jelas Raja Juli kepada media, Kamis (16/1/2024).

Raja Juli menjamin pemanfaatan hutan cadangan untuk tanaman pangan dilakukan tidak dengan deforestasi atau menebang pohon secara masif. Metode yang akan digunakan yakni agroforestri atau tumpang sari, dimana tanaman pangan akan ditanam di bawah pohon. 

Menurutnya langkah tersebut untuk mendukung swasembada pangan dengan tetap menjaga keberlanjutan dan kelestarian hutan. Kementerian Kehutanan disebutnya telah mengidentifikasi sekitar 20 juta hektare hutan yang bisa dimanfaatkan sebagai kawasan cadangan pangan, energi dan air.

Dari hitungan Kementerian Pertanian, pemanfaatan lahan hutan cadangan bisa menghasilkan 3,5 juta ton beras, jumlah tersebut setara dengan jumlah beras yang diimpor oleh pemerintah setiap tahun. Jika berhasil Indonesia tidak perlu lagi melakukan impor beras.

"Kemarin sudah dihitung dengan menteri pertanian kalau impor beras pada 2023 itu 3,5 juta ton, kalau kita tanam dengan cara tumpang sari di kawasan hutan sekali lagi ini bukan melakukan deforestasi tapi justru memperkuat fungsi hutan, maka bisa memproduksi 3,5 juta ton," jelas Raja Juli. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper