Bisnis.com, BALI - Salah satu pertanyaan yang muncul ketika berbicara tentang megaproyek dalam industri pariwisata adalah soal sampah. Lantas, kemana sampah dari Nuanu City dibuang?
Nuanu City merupakan kota kreatif seluas 44 hektar yang terletak di Tabanan, Bali.
Dibangun di lahan seluas 44 hektar, Nuanu City dirancang sebagai ekosistem terpadu yang selaras dengan alam.
Kota ini memiliki ruang khusus untuk pendidikan, seni & budaya, kesehatan, pengalaman, dan kehidupan yang terinspirasi alam. Nuanu City juga dibangun atas dasar sinergi dengan alam sekitar.
Soal pengelolaan sampah, Nuanu City punya caranya sendiri. Nuanu memiliki lokasi yang dikhususnya untuk mengolah sampah dari pengunjung yang datang.
Bagian yang bertugas mengelola sampah dari pengunjung yang datang ke Nuanu City adalah Waste Sorting Facility (Fasilitas Pengolahan Sampah) di bawah departemen yang bernama Nuanu Nature Team
Baca Juga
Proses pengelolaan sampah pengunjung oleh Nuanu City
Setelah dikumpulkan, sampah akan dipilah sesuai jenisnya. Menurut Finuril Ilmy, Landscape Manager Nuanu Nature Team, ada tiga jenis sampah yang akan diterima, yakni organik, anorganik, dan residu.
Untuk sampah organik, Nuanu akan memanfaatkannya untuk dikembalikan ke alam, bisa berupa pupuk atau yang lainnya.
Kemudian pada sampah anorganik, Nuanu City memiliki tempat-tempat yang bisa mengolah sampah menjadi karya lainnya.
Salah satunya adalah dengan mengolah sampah plastik menjadi karya yang luar biasa yang bisa dimanfaatkan lagi seperti tempat duduk plastik atau hiasan plastik dengan nilai tinggi.
Lantas sampah berupa kaca dan sejenisnya, melalui tangan-tangan kreatif para pengrajin lokal di Horizon Glass-blowing Workshop, sampah kaca tersebut dikreasikan sedemikian rupa untuk menjadi karya seni dan produk lainnya melalui teknik pembakaran kaca kuno.
Karya-karya tersebut kemudian dapat digunakan untuk menjadi pajangan di berbagai spot cantik di Nuanu atau bahkan dijual ke luar.
Yang tak kalah menarik, Nuanu juga membuka workshop untuk pengunjung yang ingin melihat atau terlibat langsung proses pembuatan karya dari bahan kaca.
Sementara jenis sampah ketiga adalah residu yakni sampah yang tak bisa lagi didaur ulang, misalnya dudukan toilet dan semacamnya.
Untuk jenis sampah ini, pihak Nuanu City akan langsung membuangnya ke TPA. Menurut Finuril Ilmy hanya ada 20% sampah residu di Nuanu City selama ini.
"Sejauh ini, sampah residu hanya ada 20%," katanya.