Bisnis.com, MANGUPURA – Warga yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Bali direncanakan akan digratiskan naik LRT Bali Urban Subway jika sudah beroperasi.
Pemerintah Provinsi Bali dan investor satu suara terkait penggratisan bagi warga ber KTP Bali untuk menarik minat masyarakat menggunakan transportasi publik.
PJ Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya menjelaskan subway yang dibangun mulai dari Bandara Ngurah Rai ke beberapa titik kawasan wisata memang 85% menyasar pangsa pasar wisatawan yang datang ke Bali, baik domestik maupun mancanegara.
Karena pasarnya wisatawan, pemerintah tidak akan memberikan subsidi tiket maupun subsidi lainnya. Akan tetapi masyarakat Bali justru akan mendapatkan keistimewaan dengan digratiskan tiketnya.
“Masyarakat lokal saya harapkan gratis, itu yang 85% mensubsidi masyarakat lokal, yang KTP Bali,” jelas Mahendra kepada media di sela-sela upacara Ngeruwak pembangunan LRT Bali Urban Subway, Rabu (4/9/2024).
Senada dengan itu, Direktur Utama PT.Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ), Ari Askhara juga menjelaskan dalam perencanaannya untuk masyarakat yang memegang KTP Bali bisa gratis. Akan tetapi hal tersebut masih dalam tahap perencanaan.
Baca Juga
Sedangkan wisatawan yang datang ke Bali, akan dikenakan tarif US$30 – US$40 dolar atau sekitar Rp600.000 per minggu, bukan sekali naik. Artinya wisatawan cukup membeli sekali tiket yang bisa digunakan sepuasnya selama sepekan.
Menurut Arie, harga tersebut jauh lebih murah jika dibandingkan dengan moda transportasi lainnya seperti travel, maupun moda transportasi online.
“Bayangkan kalau wisatawan datang dari Airport ke Cemagi sudah Rp350.000 naik grab. Mereka Rp600.000 (LRT) seminggu mau kapanpun kemanapun,” Ujar Arie.
Bali Urban Subway akan dibangun dalam empat fase mulai dari fase satu dari Bandara I Gusti Ngurah Rai - Kuta Sentral Parkir - Seminyak - Berawa - Cemagi sepanjang 16 km. Fase Dua dari Bandara I Gusti Ngurah Rai - Jimbaran - Unud - Nusa Dua sepanjang 13.5 km. Fase Tiga dari Kuta Sentral Parkir - Sesetan - Renon - Sanur yang saat ini masih dalam tahap Feasibility Study (FS). Fase empat meliputi kawasan Renon - Sukawati - Ubud masih dalam tahap FS.
Ari juga mengatakan, pembangunan fase Bandara Ngurah Rai ke Kuta Sentral Parkir ditambah keseluruhan fase 2 diharapkan dapat selesai pada akhir kuartal kedua tahun 2028. Adapun untuk keseluruhan Fase 1 dan Fase 2 akan beroperasi penuh pada akhir 2031.