Bisnis.com, MATARAM - Jumlah kunjungan wisatawan ke Sirkuit Mandalika di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), setiap hari Sabtu dan Minggu menembus 300-500 orang.
Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria mengatakan wisatawan yang datang berkunjung ke Sirkuit Mandalika ini, ada yang datang untuk melihat keindahan sirkuit dengan foto-foto dan menjajal lintasan dengan menggunakan sepeda motor atau mobil.
"Jadi mereka datang dengan keperluan ada yang berolahraga ya, terus foto-foto dan juga menjajal lintasan dengan mengelilingi sirkuit menggunakan motor atau mobil, biasanya ini dilakukan oleh komunitas motor dan mobil," ujar Priandhi, di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Senin (5/8/2024).
Ia menuturkan wisatawan yang datang berkunjung ke Sirkuit Mandalika ini terdiri dari wisatawan domestik dan mancanegara. Untuk wisatawan domestik ini macam-macam seperti dari Jakarta, Surabaya, Bandung, dan kota-kota lain di Pulau Jawa.
Sedangkan untuk wisatawan mancanegara ada yang berasal dari negara-negara di Benua Eropa, seperti Inggris, Jerman, Italia dan Spanyol. Termasuk dari negara-negara anggota ASEAN, seperti Malaysia dan Singapura.
"Setiap hari Sabtu dan Minggu itu bisa 300 sampai 500 orang yang berkunjung ke dalam sirkuit," kata Priandhi.
Baca Juga
Menurutnya, tujuan dibukanya akses masuk ke sirkuit ini tidak lain untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat umum atau wisatawan, baik domestik maupun mancanegara bisa melihat seluruh sirkuit secara langsung. Sehingga mereka yang sudah datang ini bisa menceritakan dan mempromosikan keindahan Sirkuit Mandalika ke masyarakat luas.
"Jadi ketika orang datang mereka bisa foto-foto, kalau sudah foto mereka bisa menceritakan keceriaannya melalui media sosial masing-masing, sehingga wisatawan lain juga tertarik untuk berkunjung ke Sirkuit Mandalika," katanya lagi.
Selain berfungsi sebagai lintasan balap (olahraga), keberadaan Sirkuit Mandalika, menurut Priandhi, adalah upaya pemerintah dalam mendukung destinasi baru di Indonesia melalui wisata olahraga (sport tourism).
"Artinya dengan banyak orang yang datang ke Mandalika dapat mendongkrak kunjungan wisatawan ke NTB dan Indonesia," ujarnya.
Lebih lanjut, Priandhi, mengatakan bagi wisatawan yang ingin mencoba menjajal sensasi lintasan sirkuit, disiapkan mobil dengan spek balap dan instrukturnya.
"Kita miliki program namanya "Arrive and Drive", ini upaya kita untuk memberikan pengalaman yang lebih berkesan kepada para pengunjung. Dalam program ini pengunjung dapat mencoba mobil yang sudah dimodifikasi untuk kebutuhan balap," katanya pula.
Namun sebelum mencoba lintasan, wisatawan akan mengikuti "briefing" dulu oleh instruktur. Kalau misalnya mau mencoba bawa sendiri mobil harus dengan pendampingan instruktur.
Untuk tarif bagi pengendara yang ingin mencoba sensasi di lintasan sirkuit dikenakan biaya Rp1,250 juta per jam untuk sepeda motor, sedangkan untuk mobil dikenakan biaya Rp2,5 juta per jam dan Rp150 ribu untuk track walk yakni berolahraga jalan kaki, lari keliling sirkuit.
"Memang tarif ini membantu (operasional). Tapi ini bukan soal pendapatan, namun sirkuit ini dibangun oleh pemerintah atas instruksi presiden melalui Kementerian BUMN dengan Injourney menjadikan Mandalika sebagai destinasi baru di Indonesia," katanya pula.
Sepanjang 2024, Sirkuit Mandalika memiliki agenda menggelar 122 acara otomotif olahraga. Secara kategori, 122 acara tersebut termasuk acara level nasional dan internasional, balap roda dua dan roda empat, acara balap kategori kompetisi dan hobi.