Bisnis.com, DENPASAR - Pakar gangguan tidur Yohana Raharjo membagikan tip menjaga kualitas tidur dengan memahami waktu terbaik beristirahat dan waktu kerja organ tubuh.
Yohana dalam diskusi The Art of Sleep di Denpasar, Bali, Jumat (12/7/2024), menyebutkan secara konsisten tidur harus dilakukan selama 8 jam mulai dari sekitar pukul 22.00 atau 23.00, sebab setelah itu hingga pukul 01.00 dini hari adalah waktu bagi empedu bekerja.
“Jam 01.00-03.00 waktunya fungsi empedu dan lever untuk mengeluarkan racun, jadi pada saat itu kalau kita tidak beristirahat organ-organ itu tidak bisa mengeluarkan racun secara maksimal,” kata dia.
Pakar gangguan tidur yang saat ini mengajar sesi Yoga Nidra di Denpasar itu mengatakan setidaknya ada 12 organ dalam tubuh yang memiliki waktu kerjanya sendiri, ketika waktu tidur dilakukan dengan tepat maka organ dapat bekerja optimal.
Di pagi hari dari pukul 05.00-09.00 adalah waktu yang tepat untuk usus besar bekerja membuang racun, dan kembali lagi untuk menjaga kualitas tidur sore hari pukul 17.00-21.00 waktu terbaik minum air yang banyak karena ginjal bekerja optimal.
“Kalau ditanya pukul berapa waktu tidur terbaik selama tidur dari jam 22.00-03.00 pagi itu bagus, kalau suatu saat kita tidur jam 03.00-10.00 tidur 7 jam tapi saat bangun kita tidak akan merasa segar karena melewatkan jam detoksifikasi,” ujarnya.
Baca Juga
Yohana mengakui banyak orang kesulitan untuk tidur di waktu yang tepat, namun jika menginginkan kualitas tidur yang baik dapat mencoba dengan menghitung mundur dan mendengarkan napas sendiri.
“Jadi kalau orang tidak bisa tidur lalu minum obat tidur itu bukan solusi, itu hanya sementara tapi dia tidak sampai ke akarnya,” kata dia.
Dalam diskusi tersebut, selain pakar gangguan tidur, dokter umum dr. Henry Luis turut membagikan solusi apabila mengalami kesulitan tidur.
“Biasanya minimal durasinya terpenuhi, kalau tidak tepat waktu setidaknya tidur minimal 7-8 jam sehari,” ucapnya.
Kepada media Henry mengatakan ketika terbangun satu kali saat tidur malam hari adalah hal yang wajar, namun jika terjadi beberapa kali artinya kualitas tidur sudah terganggu.
Oleh sebab itu dibutuhkan beberapa unsur pendukung kenyamanan saat istirahat, seperti dari sisi pencahayaan, temperatur udara, dan pengaruh alas tidur.
“Untuk suatu kualitas tidur yang baik butuh dukungan lingkungan atau suasana, untuk menciptakan suasana yang membuat nyaman tidur otomatis suhu ruangan harus dingin, jangan terlalu terang, kemudian alas tidur yang penting,” ucapnya.
Ia belum melihat seberapa besar pengaruh kasur yang berkualitas, namun setidaknya alas tidur tidak boleh terlalu lunak, melainkan sesuai lekukan badan.