Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebakaran Lahan Gunung Rinjani, Ini Pemicunya

Bencana kebakaran lahan kawasan Gunung Rinjani itu diduga dipicu faktor cuaca panas pada musim kemarau 2024.
Kawasan TNGR yang terbakar diduga cuaca panas./Antara-TNGR NTB.
Kawasan TNGR yang terbakar diduga cuaca panas./Antara-TNGR NTB.

Bisnis.com, MATARAM - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyatakan kebakaran lahan yang terjadi di kawasan Gunung Rinjani tepatnya di jalur pendakian melalui Aik Berik, Lombok Tengah, diduga akibat cuaca yang sangat panas.

"Bencana kebakaran lahan kawasan Gunung Rinjani itu diduga dipicu faktor cuaca panas pada musim kemarau 2024," kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah 1 Dwi Pangestu di Mataram, Rabu (19/6/2024).

Ia mengatakan lokasi kebakaran lahan terletak pada koordinat 08°25'42,44 Lintang Selatan (LS) dan 116°24'04,96 Bujur Timur (BT) dengan perkiraan luas kawasan yang terbakar sekitar 31 hektare dan api telah padam.

"Vegetasi yang terbakar adalah rumput, alang-alang, dan Cemara Gunung," katanya.

Sebelumnya Balai TNGR NTB menurunkan petugas untuk melakukan pengecekan dan pemadaman kebakaran lahan di kawasan Gunung Rinjani pada Senin (18/6).

"Tim dari Resort Aik Berik pagi ini persiapan menuju lokasi titik api atau lokasi kebakaran," kata Pengendali Ekosistem Hutan Balai TNGR Budi Soesmardi.

Ia mengatakan kebakaran itu terjadi pada Minggu (16/06) sore, setelah terlihat titik api atau kepulan asap dari Danau Segara Anak. Penyebab kebakaran belum bisa dipastikan, karena tim belum sampai ke lokasi kebakaran.

"Lokasi diperkirakan di jalur pendakian Aik Berik Lombok Tengah," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper