Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berharap Tuah Bali Beyond and Travel Fair (BBTF)

Pertumbuhan ekonomi di Bali pada 2023 juga tergolong tinggi mencapai 5,71%, atau melampaui pada 2019 atau sebelum pandemi sebesar 5,6%.
Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya (tengah) bersama Ketua Asita Bali Putu Winastra (kiri) di sela membuka pameran pariwisata pariwisata BBTF ke-10 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (13/6/2024)./Antara-Dewa Ketut Sudiarta Wiguna.
Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya (tengah) bersama Ketua Asita Bali Putu Winastra (kiri) di sela membuka pameran pariwisata pariwisata BBTF ke-10 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (13/6/2024)./Antara-Dewa Ketut Sudiarta Wiguna.

Bisnis.com, NUSA DUA - Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menilai ajang promosi pariwisata melalui Bali Beyond and Travel Fair (BBTF) berkontribusi menumbuhkan ekonomi daerah setelah perlahan lepas dari dampak pandemi Covid-19.

“Pertumbuhan ekonomi Bali semester satu 2024 itu 5,98 persen dan itu bisa tercapai karena kunjungan wisatawan, investasi dan agenda (BBTF) ini,” kata Mahendra Jaya di sela membuka pameran pariwisata BBTF di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (13/6/2024).

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi di Bali pada 2023 juga tergolong tinggi mencapai 5,71%, atau melampaui pada 2019 atau sebelum pandemi sebesar 5,6%.

Selain itu, lanjut dia, potensi transaksi pameran tahunan itu yang diperkirakan mencapai Rp7,61 triliun juga mendorong geliat ekonomi Bali dan daerah lain di Indonesia.

Target realisasi itu melampaui pencapaian pada 2023 yang mencapai Rp6,7 triliun.

Pada pelaksanaan pameran tahun ini sebanyak 370 pembeli dari 45 negara ikut berpartisipasi di antaranya dari negara-negara di Eropa, Afrika, Australia, dan Amerika Serikat.

Sedangkan penjual paket pariwisata mencapai 282, termasuk pelaku usaha dari delapan negara di antaranya Nepal, Timor Leste, China, Amerika Serikat, Malaysia, Afrika Selatan, Iran serta Indonesia.

Selain itu, ada juga para pelaku usaha pariwisata dari 11 provinsi di tanah air yang ikut berpartisipasi sebagai penjual di antaranya dari DKI Jakarta, NTB, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Yogyakarta, NTT, Bangka Belitung, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Timur.

Pelaku usaha itu tidak hanya perusahaan perjalanan wisata, tetapi juga ragam usaha di antaranya yang bergelut di bidang pertemuan/konferensi (MICE), penyelenggaraan kegiatan (EO), usaha pernikahan (WO) dan segmentasi korporasi.

Mengingat dampaknya yang besar terhadap ekonomi daerah, ia pun mengharapkan BBTF diadakan berkelanjutan.

“Saya berharap acara seperti ini terus berlanjut. Bali bisa seperti ini karena salah satunya kegiatan ini juga,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga berharap semua pihak termasuk pelaku pariwisata menjaga alam dan lingkungan Bali.

Pasalnya, alam, kearifan lokal, budaya Bali yang menyatu dengan kehidupan masyarakatnya menjadi modal besar menumbuhkan sektor pariwisata Pulau Dewata.

“Itu potensi yang tidak bisa dinilai, tidak ada bandingannya jadi potensinya luar biasa,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper