Bisnis.com, DENPASAR – Bank Indonesia bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan uji coba penanaman padi varietas Gamagora 7 di Kabupaten Lombok Tengah. Padi Gamagora 7 yang merupakan varietas baru yang lebih adaptif dengan perubahan iklim.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Berry A Harahap menjelaskan uji coba padi varietas Gamagora 7 dilakukan di atas lahan seluas 30 Are, jika berhasil akan diperluas ke petani lain di Lombok dan Sumbawa.
Kelebihan lain dari Gamagora 7 di antaranya tahan terhadap serangan hama wereng batang coklat biotipe 2,hawar daun bakteri patotipe 3, dan penyakit blast ras. Selanjutnya umur panen yang lebih pendek dibanding varietas lainnya yaitu kurang dari 104 hari sehingga dapat menambah siklus tanaman, dan adaptif terhadap perubahan iklim.
Dari sisi produktivitas, Gamagora 7 juga memiliki potensi produksi GKG sebesar 9,80 ton/ha dengan rata-rata produksi sebesar 7,95 ton/ha.Selain itu, Gamagora 7 memiliki recovery rate yang tinggi, memungkinkan untuk padi tumbuh kembali walaupun kurang air.
Dalam penanaman demplot, Bank Indonesia menggandeng kelompok Remaja Tani digerakkan oleh Generasi Milenial dengan pendekatan pertanian organik, Bank Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan demplot varietas Gamagora 7 dan optimalisasi pemanfaatan limbah untuk menekan biaya produksi serta mendorong produktivitas hasil pertanian sebagai salah satu strategi ketersediaan pasokan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Varietas padi yang lebih adaptif terhadap cuaca ini diharapkan bisa mencegah gagal panen yang selama ini menyebabkan petani rugi. “Jika gagal panen bisa ditekan, maka inflasi dari kelompok komoditas seperti Padi bisa dikendalikan dengan baik, sehingga target inflasi 2,5 ± 1%,” jelas Berry dari siaran pers, Rabu (22/5/2024).
Baca Juga
Bank Indonesia berharap untuk memperluas area tanam padi Gamagora, Pemda di NTB bisa ikut aktif mendorong petani untuk menanam padi varietas baru tersebut. Menurutnya dengan lahan tanam yang masih luas, potensi pengembangan padi Gamagora masih besar.
Sebagai informasi, luas panen padi pada 2023 mencapai sekitar 287.510 hektare, mengalami kenaikan sebanyak 17.420 ribu hektare atau 6,45% dibandingkan luas panen padi di 2022 yang sebesar 270.090 hektare. Produksi padi pada 2023 yaitu sebesar 1,54 juta ton GKG, mengalami kenaikan sebanyak 85.590 ton atau 5,89% dibandingkan produksi padi di 2022 yang sebesar 1,45 juta ton GKG.
Produksi beras pada 2023 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 876.270 ton, mengalami kenaikan sebanyak 48.750 ton atau 5,89% dibandingkan produksi beras di 2022 yang sebesar 827.520 ton.