Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia Proyeksikan Ekonomi NTB Tumbuh 3,69%

Pertumbuhan positif ekonomi NTB kami perkirakan masih berlanjut pada triwulan-I 2024 dan lebih tinggi.
Rumah Mutiara Indonesia di Mataram, NTB./Ilustrasi-Repro
Rumah Mutiara Indonesia di Mataram, NTB./Ilustrasi-Repro

Bisnis.com, MATARAM – Ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) diproyeksikan tumbuh 3,69% pada kuartal I/2024 atau tumbuh lebih baik jika dibandingkan periode yang sama di 2023 yang tumbuh 3,57%. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Berry A Harahap menjelaskan ekonomi NTB pada kuartal I/2024 berada dalam area optimistis, pertumbuhan positif ditopang oleh meningkatnya konsumsi rumah tangga karena adanya hari besar keagamaan yakni Bulan Ramadan dan libur panjang Idulfirtri. 

“Pertumbuhan positif ekonomi NTB kami perkirakan masih berlanjut pada triwulan-I 2024 dan lebih tinggi, ditopang oleh konsumsi RT sejalan dengan periode Ramadan. Selain itu, akselerasi pertumbuhan turut ditopang oleh upaya optimalisasi kuota ekspor konsentrat tembaga yang berlaku hingga Mei 2024, sehingga berpotensi mendorong ekspor luar negeri,” jelas Berry di Mataram, Kamis (2/5/2024).

Selain itu, pertumbuhan ekonomi NTB juga ditopang oleh kinerja investasi diperkirakan tetap tinggi seiring dengan masih berlanjutnya pembangunan infrastruktur smelter di Kabupaten Sumbawa Barat.

Pembangunan smelter pertama di kawasan Nusa Tenggara ini memang menelan investasi hingga Rp14,7 triliun. Smelter ini ditargetkan rampung pada pertengahan 2024. 

Pertumbuhan ekonomi NTB juga diproyeksikan lebih baik dibandingkan dengan kuartal IV/ 2023 yang tercatat tumbuh sebesar 3,66% (yoy), sehingga secara keseluruhan tahun 2023 tumbuh sebesar 1,80% (yoy).

Berry menyebut lebih rendahnya pertumbuhan ekonomi 2023 terutama disebabkan oleh kinerja ekspor yang terkontraksi seiring tidak optimalnya aktivitas pertambangan. Adanya keterlambatan izin ekspor dan faktor cuaca menyebabkan ekonomi NTB melambat pada 2023. 

Bank Indonesia terus berupaya menggenjot ekspor daerah terutama ekspor komoditas non tambang, agar pertumbuhan ekonomi NTB tidak bergantung ke satu sektor saja dan bisa tumbuh lebih berkualitas.

Berry menjelaskan sejumlah komoditas unggulan sudah berhasil diekspor seperti vanili, minyak kelapa, dan kopi, dan komoditas perikanan. “Kami terus berupaya membuka pasar baru untuk ekspor komoditas NTB,” ujar Berry.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper