Bisnis.com, DENPASAR - Konsumsi listrik di Provinsi Bali meningkat 12,59% selama periode libur panjang Lebaran mulai 3 April - 19 April 2024. Hal ini didorong oleh meningkatnya kunjungan wisatawan sehingga berdampak ke pemakaian listrik di hotel, restoran dan fasilitas umum lainnya.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali I Wayan Udayana menjelaskan untuk menghadirkan listrik yang andal PLN memastikan pasokan listrik aman dengan turut menghadirkan personel serta peralatan dan armada yang memadai.
Ketersediaan daya mampu di subsistem Bali pada saat siaga mulai tanggal 3 April sampai dengan 19 April 2024 sebesar 1.371 megawatt (MW), beban puncak tertinggi mencapai 1051,9 MW, sehingga masih terdapat cadangan listrik sebesar 319,1 MW.
"Dibandingkan dengan periode tahun 2023, masa libur Idulfitri 2024, terdapat peningkatan beban hingga 12,59%," jelas Udayana dari siaran pers, Selasa (23/4/2024).
Pada masa siaga lebaran, PLN mempersiapkan petugas sebanyak 657 personel di 69 titik posko siaga dan 3 posko mudik lebaran yang tersebar di seluruh kabupaten/ kota di Bali.
Selain itu, sebanyak 41 unit Uninterruptible Power Supply (UPS), 29 Unit Gardu Bergerak (UGB), 26 Unit Kabel Bergerak (UKB), serta 19 Unit Genset, dan kendaraan pendukung termasuk kendaraan pelayanan teknik dan kendaraan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB), serta material cadangan mendukung keandalan selama masa siaga berlangsung.
Baca Juga
Selain itu, untuk mendukung pemudik dan wisatawan yang menggunakan kendaraan listrik, PLN juga memastikan 76 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di 30 lokasi di Bali telah beroperasi dengan baik.
Aplikasi PLN Mobile juga turut dipastikan dapat memberikan kemudahan bagi pengendara untuk mengecek lokasi SPKLU. Tentu saja pasokan listrik di lokasi prioritas antara lain pelabuhan, bandara, terminal, rumah sakit, serta obyek vital lainnya selalu dipastikan keandalan dan keamanannya.