Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Jagung di Dompu Anjlok, Begini Penjelasan Pemda

Harga jagung di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) anjlok dan menyebabkan petani demo pada Rabu (17/4/2024) memprotes rendahnya harga jagung tersebut.
Petani memanen jagung./JIBI
Petani memanen jagung./JIBI

Bisnis.com, DENPASAR — Harga jagung di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) anjlok dan menyebabkan sekelompok petani menggelar demo pada Rabu (17/4/2024) memprotes rendahnya harga jagung tersebut.

Demo tersebut berujung ricuh antara massa aksi dan Polisi yang mengamankan demo. Sejumlah orang dari pihak pendemo mengalami luka - luka dan dilarikan ke rumah sakit. Dalam tuntutannya, petani yang melakukan demo memprotes harga jagung yang hanya sekitar Rp4.000 per kg, mereka ingin harga jagung dibeli lebih tinggi. 

Kepala Dinas Perdagangan NTB, Baiq Nelly Yuniarti menjelaskan Pemprov NTB sedang menangani masalah anjloknya harga jagung tersebut, PJ Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi bersama jajaran Pemprov langsung berkunjung ke Dompu untuk mencari solusi masalah harga agar protes petani tidak meluas. 

Nelly menyebut sebenarnya Bulog sudah membeli jagung petani sesuai dengan harga yang ditentukan pemerintah atau HPP, yakni Rp4.200 per kg untuk jagung yang kadar airnya 15%, kemudian untuk yang kadar airnya 20% Rp3.970 per kg. Kadar air 25% Rp3.750 per kg dan jagung yang kadar airnya 30% dibeli dengan harga Rp3.540 per kg. 

"Bulog sudah menyerap 8.300 ton jagung petani di Dompu. Memang dibeli dengan harga HPP, karena itu sudah aturan. Saat ini pembelian masih berlangsung, Bulog berupaya membeli dengan optimal agar jagung terserap maksimal," jelas Nelly saat dikonfirmasi, Rabu (17/4/2024). 

Menurutnya jika petani ingin harga jual lebih tinggi, jagung harus diolah pasca panen sebelum dilepas ke pasar, karena jika masih dalam keadaan basah harganya memang murah. Berbeda dengan jagung kering yang memang harganya tinggi di pasar.

Nelly juga menyebut yang menyebabkan protes terjadi karena ketika panen jagung tidak bisa langsung terserap karena waktu panen petani yang bertepatan dengan libur panjang lebaran. Petani di Dompu diminta lebih memperhatikan waktu panen agar disinkrnkan dengan kalender kerja. 

Walaupun panen saat libur panjang, petani sebenarnya bisa menyimpan jagung sementara waktu di gudang yang sudah dibangun oleh Pemprov di Dompu, agar jagung tidak mengalami kerusakan. "Gudang penyimpanan sebenarnya sudah ada, ini yang kami akan cek apakah sudah dimanfaatkan atau belum," ujar Nelly. 

Ke depannya Pemprov NTB akan mendorong agar petani mampu mengolah jagung pasca panen menjadi jagung kering, sehingga harganya bisa lebih tinggi dan petani lebih diuntungkan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper