Bisnis.com, DENPASAR - Masyarakat Bajo Pulau, di Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini bisa menikmati listrik 24 jam dari PLN setelah menunggu hampir 80 tahun terhitung sejak Indonesia merdeka.
Bajo Pulau, yang masuk dalam kategori pulau tertinggal, terluar dan terdepan atau 3T selama ini hanya menikmati listrik paling lama 12 jam per hari, karena sumber listrik ini masih berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang beroperasi sejak 1995. Selama 29 tahun beroperasi, PLTD dengan ini memiliki peran penting dalam menyambung denyut nadi kehidupan masyarakat Bajo Pulau.
Pulau yang memiliki luasan 2,87 km persegi dan jumlah penduduk 1.925 jiwa, serta berjarak 47,5 km dari Ibukota Kabupaten Bima ini, memiliki 3 sekolah dan 3 tempat ibadah. Ditambah, mata pencaharian sebagian besar penduduk setempat adalah nelayan, yang menggantungkan kehidupan mereka dari hasil laut, membuat ketersediaan listrik di Bajo Pulau menjadi sangat penting untuk menggerakkan roda kehidupan masyarakat di sana.
General Manager PLN NTB, Sudjarwo menjelaskan untuk membuat Bajo Pulau menyala selama 24 jam, PLN melakukan investasi dengan memasang infrastruktur jaringan tegangan menengah sepanjang 1,74 kilometer sirkit dan pembangunan 4 titik tower di pulau yang berlokasi tidak jauh dari Pelabuhan Sape. Seluruh pembangunan infrastruktur tersebut akhirnya telah berhasil diselesaikan PLN NTB pada Januari 2024.
Selama proses pembangunan sejumlah kendala juga ditemui petugas di lapangan, mulai dari mobilisasi peralatan dan kendaraan berat melalui laut yang tergantung pada kondisi pasang surut air laut, struktur tanah yang didominasi batuan karang dan sukarnya air tawar untuk menunjang proses konstruksi menjadi tantangan tersendiri.
Djarwo menjelaskan, masuknya PLN ke Bajo Pulau sebagai salah satu bentuk komitmen PLN dalam mewujudkan net zero emission di NTB dan sekaligus untuk memberikan akses listrik ke pelosok negeri. Tak hanya memberikan energi bersih bagi masyarakat, hadirnya listrik selama sehari penuh ini diharapkan akan meningkatkan produktivitas masyarakat serta dapat meningkatkan perekonomian desa dan mendorong tumbuhnya sektor bisnis, membantu anak-anak di pedesaan bisa belajar lebih baik dan menjadikan masyarakat beribadah menjadi lebih tenang.
Baca Juga
Djarwo menjelaskan, di Bajo Pulo sendiri saat ini terdapat 517 pelanggan yang seluruhnya merupakan pelanggan listrik pintar dengan komposisi 98,1% pelanggan rumah tangga dan salah satu dusunnya berada di pulau yang terpisah yakni dusun Pasir Putih juga telah berhasil terinterkoneksi dengan sistem Tambora pada waktu yang sama. “Dusun Pasir Putih di Desa Bajo Pulau juga telah berhasil kami interkoneksikan, 103 pelanggan disana kini telah teraliri dengan listrik 24 jam”, jelas Djarwo dari siaran persnya.
Salah satu warga Bajo Pulau, Bambang Haji Ahmad mengucapkan syukur dan rasa terima kasihnya kepada PLN atas beroperasinya 24 jam listrik di Bajo Pulau. Senada, Ibu Raodah yang merupakan Kepala Sekolah SDN Bajo Pulau juga mengungkapkan hal serupa.
"Alhamdulillah, sekarang sudah 24 jam, sudah semangat orang belajar, internetnya sudah jalan. Sekarang ujian assessment sudah bisa pakai listrik, kemarin kami pakai mesin genset, jempol. Sudah maju sekarang, sudah bisa ujian siang hari,” kata Raodah.