Bisnis.com, MATARAM - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan pengawasan secara intensif pada H-1 Pemilu 2024 untuk mencegah terjadinya money politik atau serangan fajar.
Ketua Bawaslu NTB, Itratif menjelaskan seluruh struktur Bawaslu mulai dari panitia pengawasan di tingkat Kecamatan (Panwascam), Panitia Pengawas Desa (Panwas Desa) hingga Pantian Pengawas TPS siaga selama 24 jam untuk mengawasi potensi serangan fajar yang biasa dilakukan jelang pencoblosan.
Bawaslu mengawasi gerak para calon legislatif hingga tim sukses selama masa tenang untuk memastikan tidak ada kampanye maupun modus kecurangan lainnya.
“Kami meminta seluruh peserta pemilu, tidak melakukan kegiatan dalam bentuk kampanye, Money politik, bagi-bagi uang karena seluruh Panwascam, Panwas Desa, Panwas TPS sudah siap siaga mengawal 24 jam,” jelas Itratif dikutip dari siaran pers, Selasa (13/2/2024).
Bawaslu juga meminta semua alat peraga kampanye (APK) harus diturunkan pada H-1 Pemilu, semua kawasan di NTB harus di sterilkan termasuk posko pemenangan akan tetap dibersihkan di masa tenang seluruh atribut dibersihkan terkecuali Kantor partai politik itupun dalam bentuk bendera partai politik
“H-1 semua harus steril, karena masa tenang seluruh atribut itu harus dibersihkan terkecuali di kantor parpol itupun bentuknya bendera parpol,” kata Itratif.
Baca Juga
Di NTB, terdapat 3,9 juta daftar pemilih tetap (DPT) yang akan melakukan pencoblosan di 16.253 TPS baik di Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa. Menurut data KPU, TPS terbanyak berada di Kabupaten Lombok Timur dengan 4.010 TPS, kemudian Lombok Tengah 3.316 TPS, dan Lombok Barat 2.210 TPS.