Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hotel dan Restoran Paling Banyak Serap Tenaga Kerja di Bali pada Agustus 2023

Lapangan usaha akomodasi, makanan dan minuman (akmamin) seperti hotel dan restoran tercatat mengalami kenaikan tenaga kerja paling tinggi per Agustus 2023.
Canggu di Bali, Indonesia./Istimewa
Canggu di Bali, Indonesia./Istimewa

Bisnis.com, DENPASAR - Lapangan usaha akomodasi, makanan dan minuman (akmamin) seperti hotel dan restoran tercatat mengalami kenaikan tenaga kerja paling tinggi per Agustus 2023. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, lapangan usaha akmamin masuk dalam tiga lapangan pekerjaan utama yang mengalami kenaikan tenaga kerja paling besar dengan serapan tenaga kerja mencapai 42.920 orang. Tingginya serapan tenaga kerja di lapangan usaha ini tidak lepas dari pulihnya kunjungan wisatawan di Bali pada 2023. 

Kepala BPS Bali, Retno Sri Subiyandani menjelaskan jika dilihat distribusi penduduk yang bekerja, lapangan usaha akmamin menempati posisi ke empat setelah perdagangan, pertanian dalam arti luas dan industri pengolahan. "13,66% angkatan kerja Bali bekerja di lapangan usaha akmamin, tentu pertumbuhan ini akan memberi dampak positif terhadap sektor tenaga kerja di Bali," jelas Retno dikutip dari siaran pers, Rabu (8/11/2023). 

Setelah akmamin, kenaikan nomor dua dicatatkan oleh lapangan usaha transportasi dan pergudangan yang menyerap 13.570 pekerja dan Jasa Pendidikan 12.100 orang. Selanjutnya lapangan usaha treatmen air, sampah dan daur ulang menyerap 9.330 orang. Sedangkan lapangan usaha perdagangan yang menjadi penyerap tenaga kerja terbesar dengan presentase 21,39%, hanya mengalami kenaikan 6.280 tenaga kerja. 

BPS juga mencatat, dibandingkan Agustus 2022 (yoy), sebagian lapangan pekerjaan utama mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja, dengan penurunan terbesar pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 22.850 orang, sektor industri pengolahan 19.380, dan sektor administrasi pemerintahan 11.300 orang.

Sementara itu, jika melihat status pekerjaan utama, sebagian besar berstatus buruh/karyawan/pegawai pada pekerjaan utamanya dengan persentase 44,52%, sementara status pekerja bebas pertanian masih yang terendah dalam tiga tahun terakhir, yaitu sebesar 2,46%, kemudian pekerja dengan status berusaha sendiri 18,27%, berusaha dengan dibantu buruh tidak tetap 14,55%, pekerja lepas non pertanian 3,72% dan berusaha dengan dibantu buruh tetap 3,13%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler