Bisnis.com, DENPASAR - Pemerintah Kabupaten Jembrana berencana menggelar operasi pasar dan pasar murah secara insentif untuk mengatasi mahalnya harga beras yang sudah tembus Rp15.000 per kg.
Pengaruh cuaca ekstrim el nino berdampak terhadap kenaikan kebutuhan pokok utamanya beras. Kenaikan harga beras menjadi isu nasional dampaknya juga dirasakan terjadi di Kabupaten Jembrana.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba turun memantau ketersediaan pasokan bahan pangan ke gudang BULOG (Badan Urusan Logistik) Penyaringan, Rabu (11/10). Tamba juga melakukan pemantauan harga di pasar.
Tamba menjelaskan dari hasil pemantauannya diketahui harga beras di pasar saat ini seperti beras Medium I harganya sekarang 14.000/Kg, dan harga beras Super I 14.000/Kg.
Sedangkan harga beras Medium SPHP mencapai 11.000/Kg dan harga beras premium 15.000/Kg. Kondisi ini tidak terlepas dari adanya musim kemarau ekstrem atau El Nino yang telah memberikan dampak terhadap pergerakan harga beras dalam beberapa waktu terakhir.
Bupati juga akan melaksanakan operasi pasar rutin untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan barang.
Baca Juga
“Untuk terus memastikan kestabilan harga beras kami akan terus melaksanakan operasi pasar, ” jelas Tamba dikutip dari siaran pers, Kamis (12/10/2023).
Sementara dalam waktu dekat ini, permasalahan tersebut akan diatasinya dengan menggelar pasar murah di setiap kecamatan. Tamba juga menyebut akan bersurat ke Pemprov Bali untuk membahas mahalnya harga beras di Jembrana.
“Kami akan terus berupaya mencari solusinya. Dengan berkomunikasi intens dengan intansi terkait yang menangani beras dari Bulog, termasuk akan bersurat ke provinsi secepatnya. Karena kita tidak ingin ada yang mempermainkan harga beras di masyarakat, ini yang akan kita usulkan secepatnya ," ujar Tamba.