Bisnis.com, MANGUPURA – Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Wahyu Sakti Trenggono menyampaikan bahwa pemerintah sedang fokus mengembangkan perikanan budi daya.
Ada lima komoditas unggulan yang akan dikembangkan yakni lobster, kepiting, tilapia, dan rumput laut. Menurut Sakti lima komoditas tersebut merupakan unggulan Indonesia yang bisa dikembangkan secara berkelanjutan.
“Kami berkomitmen mengembangkan perikanan budidaya yang berkelanjutan, baik di perikanan pesisir, perikanan laut dan perikanan darat. Lima komoditas yang harus menjadi unggulan di beberapa tahun yang akan datang,” jelas Sakti dalam forum dialog di side event KTT AIS Bali dikutip Selasa (10/10/2023).
Budi daya perikanan masuk dalam lima pokok kebijakan Indonesia dalam pembangunan ekonomi biru dalam tata kelola ruang laut. Menurutnya lima komoditas ini bisa membuka lapangan kerja yang luas bagi masyarakat pesisir Indonesia.
Sakti juga mendorong negara – negara dalam anggota AIS merealisasikan kebijakan ekonomi biru khususnya tata kelola laut yang berkelanjutan. Ada lima kebijakan tata kelola laut yang direalisasikan Indonesia yakni memperluas kawasan konservasi, penangkapan ikan secara terukur atau berbasis kuota, pengawasan terhadap pulau-pulau kecil dan pesisir, pembersihan sampah plastik di laut dan pengembangan komoditi unggulan.
Menurut Sakti, lima kebijakan pokok ini bisa diadopsi oleh negara anggota AIS karena ujungnya bagaimana membangun tata kelola laut yang berkelanjutan. Ada hal utama dikatakan Trenggono yang menjamin keberlangsungan AIS Forum yakni perasaan senasib sepenanggungan.
Baca Juga
"Karena kita sama-sama negara maritim negara kelautan sehingga bisa bekerja sama antar berbagai negara menghadapi tantangan yang sama terkait perubahan iklim," ujar Sakti.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produksi budidaya perikanan Indonesia per 2021 mencapai 14,64 juta dengan berbagai jenis budidaya mulai dari rumput laut, tambak intensif, kolam air tenang hingga kolam air deras.