Bisnis.com, DENPASAR – Revitalisasi pasar umum Negara, Kabupaten Jembrana dimulai pada Minggu (17/9/2023) yang ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung baru oleh Bupati Jembrana, I Nengah Tamba bersama jajaran pemerintah dan bendesa adat Pendem. Seremonial peletakan batu pertama diawali dengan pecaruan, kemudian persembahyangan bersama.
Revitalisasi ini tersebut nantinya diwujudkan dengan gedung pasar dengan konsep pasar rakyat yang modern dan juga didesain sebagai bangunan hijau. Sehingga pasar ini nantinya akan berperan besar terhadap roda perekonomian Kota Negara dan Kabupaten Jembrana.
Pembangunan gedung baru pasar umum Negara ini menelan anggaran Rp143,5 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2023-2024 dengan jangka waktu pelaksanaan selama 300 hari kalender. Luas lahan pasar umum Negara yang direvitalisasi yakni 24.146 m2 dan luas gedung 17.652 m2. Pasarnya terbagi menjadi dua gedung yaitu Gedung A dan Gedung B dengan masing-masing dua lantai.
Jumlah toko dan kios di Pasar Negara sebanyak 985 unit yang terdiri dari 649 kios dan 336 los. Untuk ukuran kios akan terdiri dari ukuran 2x3 m, 3x3 m dan 3x4 m dan ukuran los 2x1,5 m. Nantinya para pedagang akan kembali menempati kios/los sesuai dengan ukuran awal yang ditempati.
Tamba menjelaskan revitalisasi pasar umum Negara sebagai momentum untuk menggerakkan roda ekonomi Jembrana yang lebih baik dan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pedagang maupun pengunjung.
“Pembangunan pasar Umum Negara yang baru ini untuk kebaikan bersama yang dimana berperan besar terhadap roda perekonomian Kota Negara khususnya dan Kabupaten Jembrana pada umumnya. Astungkara, sesuai dengan yang ditargetkan pembangunan rampung pada Juli 2024,” jelas Tamba dikutip dari keterangan resminya, Senin (18/9/2023).
Baca Juga
Tamba mengakui jika proses revitalisasi awalnya menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, namun dia menjamin pembangunan ini untuk kenyamanan pedagang dan masyarakat yang berbelanja di pasar. Tamba menjelaskan tugas Pemkab sudah selesai, yakni menyediakan lahan untuk dibangun, Selanjutnya akan menjadi tanggung jawab pihak Balai Prasarana Permukiman (BBPP) Wilayah Bali untuk menyelesaikan.
“Kepada perwakilan balai dan kontraktor yang hadir di kesempatan ini, kami berharap selama jalannya pembangunan ini agar diawasi dengan baik sehingga sesuai dengan desain atau rancangan perencanaan yang sudah ada. Nanti kita juga awasi secara bersama-sama,” ujar Tamba.