Bisnis.com, DENPASAR - Bali mulai melibatkan wisatawan mancanegara yang sudah memahami budaya Bali secara mendalam untuk menjadi duta budaya dan pariwisata Bali di negaranya masing - masing.
Program ini digalakkan oleh lembaga pendidikan London School Public Relations (LSPR) yang konsen dalam pengembangan komunikasi budaya Bali. Program duta budaya dan pariwisata Bali yang dikemas dalam program Bali Shanti ini bertujuan untuk mengenalkan budaya Bali yang adiluhung kepada secara global, sehingga ketika berwisata ke Bali, wisman bisa memahami dan mematuhi pakem - pakem budaya Bali.
CEO of LSPR Institute Prita Kemal Gani menjelaskan program duta budaya ini juga bertujuan untuk menekan pelanggaran wisman di Bali. Pasca pandemi kunjungan wisman ke Bali tumbuh dengan pesat. Sejalan dengan itu, pelanggaran wisman juga meningkat tajam termasuk pelanggaran wisman terhadap budaya Bali seperti menaiki pura yang disucikan, duduk di atas tempat persembahyangan ummat hindu.
Masalah ini menurut Prita tidak bisa dibiarkam terus berulang, sehingga butuh terobosan jangka panjang. "Kami mulai melibatkan para WNA yang sudah lama tinggal di Bali dan memahami budaya Bali untuk menjadi duta budaya Bali, sehingga mereka bisa menjelaskan dengan baik soal budaya Bali yang harus dihormati oleh semua pihak termasuk wisatawan yang berkunjung ke Bali," jelas Prita di Denpasar dikutip pada Rabu (23/8/2023).
LSPR menargetkan duta budaya Bali berada di sejumlah negara, terutama negara yang banyak warganya berlibur ke Bali. Sebelum diputuskan menjadi duta budaya, mereka akan mengikuti pelatihan hingga memiliki kemampuan yang mumpuni dalam menjelaskan budaya Bali.
Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster menjelaskan mendukung program lembaga pendidikan seperti LSPR yang berupaya mensosialisasikan budaya Bali ke dunia global dan ikut membantu menekan pelanggaran wisman yang sempat marak di Bali.
Baca Juga
Menurut Koster, Pemprov Bali sudah menerbitkan aturan do and dont, yang isinya apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh wisatawan selama di Bali. Aturan ini dibadikan dalam bentuk kartu saat wisman masuk di pemeriksaan Imigrasi Bandara Internasional Ngurah Rai.
"Kami menyambut baik upaya LSPR ikut menjaga kesucian budaya Bali yang memang harus dijaga oleh semua pihak. Budaya Bali yang didalamnya ada adat istiadat harus dijaga bersama dan menjadi bagian kekayaan budaya nasional," ujar Koster.