Bisnis.com, DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali mulai menyiapkan kerangka pembangunan rendah emisi di sejumlah sektor unggulan untuk mencapai target zero emission pada 2045.
Gubernur Bali, Wayan Koster menjelaskan sedang menyiapkan kerangka atau pembangunan rendah karbon di sektor pertanian, transportasi, energi hingga pariwisata. Di sektor pertanian, Pemprov Bali mengembangkan pertanian organik dengan mulai melakukan konversi lahan secara bertahap, kemudian di sektor transportasi Bali akan fokus ke transisis dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik, baik sepeda motor, mobil maupun bus listrik. Kemudian di sektor energi Bali memulai pembangunan pembangkit ramah lingkungan seperti PLTS, PLTMh.
Koster juga menggandeng beberapa mitra untuk mencapai target zero emission 2045 antara lain Bloomberg Philanthropies, ClimateWorks Foundation, Institute for Essential Services Reform (IESR), New Energy Nexus Indonesia, Viriya ENB, WRI Indonesia, dan beberapa organisasi lainnya.
“Inisiatif yang Pemerintah Bali sudah lakukan antara lain mengembangkan kerangka kebijakan untuk sistem pertanian organik dengan Peraturan Daerah (Perda) Tahun 2019. Kemudian yang kedua adalah memberlakukan kebijakan energi bersih yang diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 45 tahun 2019, penggunaan energi bersih dari hulu sampai hilir. Selain itu juga memberlakukan kegiatan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai sesuai dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 48 Tahun 2019,” jelas Koster dikutip dari siaran pers, Jumat (4/8/2023).
Koster juga menargetkan Bali menjadi sebuah percontohan inisiatif menuju nol bersih di tingkat regional dan dapat direplikasi di konteks lain hingga tingkat nasional. Menurutnya upaya ini jika tidak dimulai dari sekarang akan menjadi wacana yang tidak pernah terealisasi.
Ketua Asosiasi Dewata Motor Listrik, I Made Wicipta menjelaskan transisi dari motor konvensional ke penggunaan sepeda motor listrik salah satu kontributor utama bagi tujuan Bali nol emisi pada 2045. Pembangunan ekosistem transportasi berbasis listrik menurut Sucipta butuh kerja kolektif dari unsur pemerintah hingga masyarakat.
Baca Juga
“Misi kami adalah untuk membina ekosistem yang berkelanjutan yang mendorong adopsi kendaraan listrik secara aman, sementara pada saat yang sama, mendukung transisi Bali menuju pembangunan yang lebih berkelanjutan bagi alam dan masyarakat, serta ekonomi beremisi rendah." ujar dia.