Bisnis.com, SINGARAJA – Terminal aspal curah yang diinisiasi oleh Pertamina di pelabuhan Celukan Bawang, Kabupaten Buleleng resmi beroperasi untuk mendukung suplai aspal pembangunan jalan di Bali.
Pembangunan terminal aspal ini atas kerja sama Pertamina Patra Niaga bersama PT Dhisa Manunggal Karya (DMK) yang memang sudah lama menyuplai aspal curah untuk pembangunan jalan di Bali. Terminal ini memiliki kapasitas 2.500 metrik ton (MT) dan juga dilengkapi dengan fasilitas jetty berkapasitas 8.000 MT. Terminal ini juga dikelola oleh PT DMK dan aspal curah akan oleh Pertamina dari Cilacap.
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Dwi Puja Ariestya, menjelaskan kebutuhan aspal curah di Bali mencapai 15.000 – 20.000 metrik ton sehingga membutuhkan terminal curah agar suplai aspal lebih optimal dan efisien. “Dengan adanya terminal ini kami berharap seluruh kebutuhan aspal di Bali dapat kami, sehingga lebih efisien secara logistik, harga lebih kompetitif, dan mendukung kelancaran pembangunan infrastruktur Provinsi Bali,” jelas Dwi di sela acara peresmian terminal aspal curah, Jumat (4/8/2023).
Secara Nasional kebutuhan aspal Indonesia sebesar 1 – 1,1 Juta MT per tahun. Saat ini market share Pertamina untuk aspal di Indonesia sekitar 60-65 persen. Tercatat dari 600.000 MT penjualan Pertamina di seluruh Indonesia, sebanyak 250.000 MT berasal dari Regional Jatimbalinus dengan area Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara.
Sebelumnya untuk kebutuhan aspal di wilayah Bali dipasok dari Terminal Aspal Pertamina di Benoa, Banyuwangi dengan rata-rata kebutuhan sekitar 15.000 sampai dengan 20.000 MT per tahun. Produk Aspal curah ini akan digunakan sebagai campuran batuan sehingga menjadi produk hotmix yang siap digunakan untuk pembuatan atau perbaikan jalan.
Peresmian TAC ini menunjukkan dukungan Pertamina dalam mendorong kebangkitan kembali Bali sebagai salah satu daerah wisata terfavorit di Indonesia dengan memaksimalkan TAC di Celukan Bawang sebagai pasokan utama Pulau Bali untuk kebutuhan infrastruktur kawasan wisata, juga dapat menambah lapangan kerja di wilayah sekitar serta kontribusi lainnya untuk Provinsi Bali.
Baca Juga
Di tahun 2023 ini, estimasi penjualan aspal diperkirakan sebesar 6.000-7.500 MT, atau setara Rp60 miliar - Rp75 miliar dengan target market share sebanyak 70 persen berasal dari PT DMK Pelabuhan Celukan Bawang.
”Kami berharap ke depannya dapat bersama-sama mengembangkan serta memperkuat peran pemenuhan produk aspal dalam negeri sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat. Hal ini menjadi bukti nyata peran Pertamina di sektor industri dalam mendukung pemerintah untuk percepatan pertumbuhan ekonomi nasional dan peningkatan infrastruktur daerah,” pungkas Arie.
Managing Director PT Dhisa Manunggal Karya (DMK), Haris Riyadi menjelaskan terminal aspal Celukan Bawang ini sebagai supply point aspal pertamina untuk wilayah Bali. “Melalui kolaborasi dengan Pertamina kami yakin dapat memenuhi kebutuhan aspal di Bali yang terus meningkat, seiring dengan pulihnya kembali sektor pariwisata pasca pandemi Covid-19,” ujar Haris.
Haris mengayakan sebelum peresmian terminal di Celukan Bawang, PT BMK sudah menyuplai aspal sejak lama ke Bali, termasuk untuk revitalisasi jalan saat G20 di Nusa Dua, aspal curah disuplai oleh DMK.