Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Gabungan Denpasar dan Singaraja 2,52 Persen per Juli 2023

Inflasi gabungan Kota Denpasar dan Singaraja jika dilihat dari komponen berasal dari komponen harga yang diatur pemerintah.
Ilustrasi inflasi atau kenaikan harga bahan-bahan pokok. Pelanggan memilih barang kebutuhan di salah satu ritel modern./Bisnis-Himawan L Nugraha.
Ilustrasi inflasi atau kenaikan harga bahan-bahan pokok. Pelanggan memilih barang kebutuhan di salah satu ritel modern./Bisnis-Himawan L Nugraha.

Bisnis.com, DENPASAR – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat inflasi gabungan Kota Denpasar dan Singaraja pada Juli 2023 sebesar 2,52 persen (yoy) atau 0,34 persen secara bulanan (mtm).

Kepala BPS Bali, Endang Retno Sri Subiyandani menjelaskan jika dari segi komoditas, komoditas penyumbang inflasi terbesar masih berasal dari bensin yang memberi andil inflasi sebesar 0,99 persen, kemudian beras 0,39 persen, LPG 0,22 persen, rokok kretek filter 0,16 persen, dan canang sari 0,15 persen. Kenaikan harga canang sari sendiri bertepatan dengan perayaan Galungan dan Kuningan di Bali.

“Inflasi gabungan Kota Denpasar dan Singaraja jika dilihat dari komponen berasal dari komponen harga yang diatur pemerintah atau administered yang memberi andil inflasi 1,6 persen, kemudian komponen inti 1,3 persen, sedangkan dari komponen harga bergejolak deflasi 0,46 persen,” jelas Endang dikutip dari live streaming, Selasa (1/8/2023).

BPS juga mencatat Inflasi terjadi karena kenaikan harga barang atau jasa konsumsi masyarakat yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga gabungan (IHK) pada tujuh kelompok pengeluaran yakni kelompok pendidikan sebesar 2,72 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 1,11 persen, kelompok transportasi setinggi 1,02 persen,  kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,15 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 0,11 persen. Kemudian inflasi juga kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,06 persen dan kelompok kesehatan 0,03 persen.

Sebaliknya, dua kelompok pengeluaran tercatat mengalami deflasi yakni kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,16 persen, dan kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,12 persen. Sementara itu, terdapat dua kelompok yang tercatat tidak mengalami perubahan indeks atau stagnan, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan dan kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran.

Inflasi yang terjadi di Kota Denpasar dan Singaraja, menurut Endang masih dalam terkontrol dengan baik dan sudah melampaui target inflasi dibawah 3 persen. Inflasi pada Juli 2023 ini juga lebih rendah dari inflasi Juni 2023 yang tercatat 3,08 persen (yoy). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper