Bisnis.com, DENPASAR – Poliklinik kesehatan tradisional yang dihadirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bali Mandara ternyata tidak hanya diminati warga lokal namun warga asing juga mulai datang untuk berobat.
Poliklinik kesehatan tradisional ini merupakan Poliklinik baru dan tergolong unik, karena belum ada di daerah atau di rumah sakit lain di Indonesia. Pendirian Poliklinik ini diinisiasi oleh Gubernur Bali Wayan Koster melalui Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 55 tahun 2019 tentang pelayanan kesehatan tradisional Bali.
Dalam Pergub tersebut, pelayanan kesehatan tradisional merupakan pelayanan kesehatan tradisional bersumber pada tradisi pengobatan masyarakat Bali. Penerapan pengobatan tradisional Bali yang memanfaatkan ilmu biomedis dan biokultural dalam penjelasannya serta manfaat dan keamanannya terbukti secara ilmiah.
Kepala Poliklinik Pengobatan Tradisional Bali Gede Suardana yang juga memegang hak praktek pengobatan tradisional di RSUD Bali Mandara, menjelaskan pengobatan tradisional di yang dihadirkan di RSUD Bali Mandara terintegrasi dengan pengobatan medis.
“Kami di Poliklinik pengobatan tradisional juga ada dokter medis, perawat, ahli akupuntur, jadi dalam prakteknya kami bekerja sama, pasien yang datang akan diperiksa di laboratorium medis juga, sehingga diagnosa penyakitnya lebih komprehensif. Kami di pengobatan tradisional mengobati penyakit yang non medisnya,” jelas Suardana kepada Bisnis, Rabu (5/7/2023).
Suardana mengakui, sejak Poliklinik dibuka pada Maret 2022, banyak pasien dari berbagai kalangan dan daerah datang untuk berobat. Bahkan warga asing dari Australia, Amerika Serikat, India dan negara lainnya juga datang ke untuk berobat. Setelah berobat, banyak warga asing yang merasa lebih baik dan sembuh dari penyakit non medis yang dideritanya.
Dara dari Poliklinik kesehatan tradisional mencatat, hingga Juni 2023, jumlah pasien yang datang mencapai 1.108 orang, dengan rincian pasien lama sejumlah 599 orang dan 509 orang, rata–rata kunjungan pasien per bulan 80 orang pasien.