Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

20 UMKM Potensial Naik Kelas, Begini Gambarannya

UMKM yang terpilih berasal dari ragam usaha seperti tenun, kuliner, kopi dan jenis usaha lainnya.
Mia Utari lewat merek busana Amithya memadukan berbagai jenis wastra seperti tenun NTT, batik dan tenun Makassar./Dok. Amithya
Mia Utari lewat merek busana Amithya memadukan berbagai jenis wastra seperti tenun NTT, batik dan tenun Makassar./Dok. Amithya

Bisnis.com, DENPASAR – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Nusa Tenggara Timur membina dan mendampingi 20 UMKM potensial dan unggulan untuk naik kelas melalui pendampingan, akses pasar serta pembiayaan perbankan.

UMKM yang terpilih berasal dari ragam usaha seperti tenun, kuliner, kopi dan jenis usaha lainnya. Kepala Kantor Perwakilan BI NTT, Donny H Heatubun, menjelaskan dari 20 UMKM tersebut, 14 merupakan UMKM potensial dan 6 merupakan UMKM unggulan.

Mereka terpilih setelah melalui kurasi yang diikuti oleh ratusan UMKM. 20 UMKM ini dinilai karena kualitas produk, potensi pasar yang besar serta keunggulan produk yang mewakili kearifan lokal NTT.

Selanjutnya UMKM tersebut akan didampingi untuk peningkatan produktivitas, akses terhadap sertifikasi halal dan askes terhadap pasar nasional maupun global sehingga produk mereka bisa ekspor.

“Kami di Bank Indonesia konsisten untuk pembinaan UMKM, karena UMKM ini memberikan kontribusi yang nyata bagi ekonomi Indonesia dan serapan tenaga kerja. Dengan berkolaborasi bersama Pemda, pihak swasta dan lembaga lainnya, kami yakin pertumbuhan UMKM di NTT akan terus terjadi,” jelas Donny dilansir dari live streaming acara On Boarding UMKM Potensial dan Unggulan 2023.

UMKM yang telah terkurasi juga didorong untuk aktif melakukan transaksi dengan QRIS, sebagai upaya percepatan digitalisasi UMKM di daerah. Menurutnya QRIS memiliki peran penting di masa depan sebagai alat transaksi, khususnya saat pariwisata NTT semakin berkembang dan banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun asing.

Donny juga memaparkan saat ini 20,67 juta UMKM di Indonesia sudah terdigitalisasi, pada 2023, pemerintah menargetkan 4 juta UMKM baru masuk dalam ekosistem digital. Pada 2024 pemerintah menargetkan 30 juta UMKM sudah terdigitalisasi, termasuk di NTT.

Sementara itu, Ketua Dekranasda NTT, Julie S Laiskodat menjelaskan dipercayanya NTT sebagai tuan rumah ASEAN Summit menjadi momentum kebangkitan UMKM di NTT. Menurutnya berbagai produk unggulan di NTT punya potensi besar masuk ke pasar global, tinggal bagaimana produk tersebut disesuaikan dengan standar internasional.

“Saat ASEAN Summit salah satu produk NTT disukai oleh istri Perdana Menteri Singapura, bahkan beliau sampai mengirim pesan melalui duta besar Indonesia di Singapura agar kualitas produk di NTT terus ditingkatkan, sehingga bisa ekspor,” ujar Julie.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper