Bisnis.com, DENPASAR – Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) di Bali tercatat menyalurkan kredit senilai Rp12,7 triliun hingga Maret 2023.
Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Bali I Ketut Komplit menjelaskan kredit BPR telah disalurkan kepada 741.000 nasabah di Bali, yang 52 persen merupakan UMKM. Penyaluran kredit tersebut dilakukan oleh 133 BPR/BPRS dengan 300 jaringan kantor yang berada di seluruh Bali.
Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun oleh BPR mencapai Rp14,8 triliun, sedangkan aset BPR/BPRS di Bali hingga Maret 2023 sudah mencapai Rp19,6 triliun. Menurut Komplit, dengan pencapaian kredit dan penghimpunan dana, kinerja BPR di Bali sangat baik, terutama dalam membantu UMKM untuk berkembang.
“Hal ini menunjukkan bahwa BPR itu besar. BPR selalu survive dan memberikan kontribusi kepada seluruh stake holder-nya, BPR juga sudah menyerap 5.000 tenaga kerja di Bali,” jelas Komplit dikutip dari siaran pers, Selasa (30/5/2023).
Sementara itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bali dan Nusa Tenggara Kristianti Puji Rahayu menjelaskan secara umum perkembangan BPR di Bali sangat baik.
Terlebih dengan adanya perubahan nomenklatur BPR yang awalnya merupakan Bank Perkreditan Rakyat menjadi Bank Perekonomian Rakyat, akan memberikan wewenang dan cakupan layanan yang lebih luas bagi BPR. BPR juga dikuatkan dengan UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK).
“Adanya UU P2SK ini memungkinkan BPR melakukan lintas pembayaran, valuta asing, fundraising, pasar modal hingga layanan digital,” jelas Kristianti.
