Bisnis.com, MANGUPURA – Menteri Kelautan dan Perikanan, Wahyu Sakti Trenggono mengatakan produksi ikan tuna, cakalang dan tongkol di Indonesia berkontribusi 15 persen terhadap produksi perikanan global.
Wahyu mengungkap produksi ikan tuna, cakalang dan tongkol Indonesia pada 2021 mencapai 791.000 ton. Dari jumlah produksi tersebut, ekspor Indonesia ke berbagai negara sebesar 174.764 ton atau senilai US$732,9 juta per tahun.
“Ekspor ikan tuna, cakalang dan tongkol banyak dilakukan ke Amerika Serikat, Jepang, Thailand, Arab Saudi, Uni Eropa, Australia, Vietnam, Inggris dan Filipina,” jelas Wahyu di acara Ist Internasional Tuna Conference yang diselenggarakan di Legian, Rabu (24/5/2023).
Besarnya kontribusi Indonesia dalam perikanan global, menurut Wahyu masih dapat ditingkatkan dengan melakukan pemberantasan yang optimal terhadap penangkapan ikan secara ilegal atau illegal fishing, termasuk menata pelaporan jumlah ikan yang ditangkap yang hingga saat ini masih banyak yang tidak terlaporkan.
Kementerian Kelautan dan Perikanan juga telah menerbitkan Keputusan Menteri Nomor 121 tahun 2021 tentang rencana pengelolaan perikanan tuna, cakalang dan tongkol yang menjadi payung hukum kemudahan berusaha dan persyaratan pengelolaan tuna cakalang tongkol di ZEE dan laut lepas. KKP juga akan memberlakukan kuota penangkapan tiga jenis ikan tersebut agar tidak ditangkap secara berlebihan dan keberadaannya bisa bertahan.
Wahyu mengungkap melalui forum organisasi pengelolaan perikanan regional, yaitu Indian Ocean Tuna Commission Western and Central Pacific Fisheries Commission dan Conservation of the Southern Bluefin Tuna, Kementerian KKP memperjuangkan kesetaraan kuota penangkapan ikan tuna di semua negara penghasil ikan.
Baca Juga
“Saat ini masih tidak adil, Indonesia yang penduduknya 280 juta kuota penangkapan hanya 1.000 ton, sedangkan Australia yang hanya 23 juta kuotanya sampai 6.000 ton, ini kami perjuangkan di forum regional agar adil,” ujar Wahyu.
Langkah yang dilakukan Kementerian KKP dalam meningkatkan produksi ikan dengan membangun infrastruktur seperti pembangunan Pelabuhan Pengambengan bertaraf internasional di Kabupaten Jembrana, lengkap dengan industri pengolahan ikan, dan akses ke Bandara Internasional Ngurah Rai dan Juanda, Surabaya.