Bisnis.com, MANGUPURA – Indonesia membidik kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman di kawasan Asia Selatan pada 2023.
Deputi Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Ni Made Ayu Marthini, menjelaskan sejumlah negara baru di Asia Selatan sedang dibidik oleh Indonesia seperti Kazakhstan, Uzbekistan, Bangladesh, Pakistan. Khusus untuk Kazakhstan, ditargetkan 10.000 kunjungan wisman ke Indonesia termasuk ke Bali.
"Negara Asia Selatan ini kami bidik wisman kelas premiumnya, yang spending atau belanjanya besar jika berwisata. Asia Selatan ini ternyata juga punya potensi yang besar. Dari Kazakhstan sudah mulai datang 1.000 orang, jika diorganisir dengan baik kami optimistis target 10.000 wisman akan tercapai," jelas Ayu di Bandara Ngurah Rai, Minggu (22/1/2023).
Selama ini kunjungan wisman dari Asia Selatan masih didominasi oleh India. Bahkan pada 2022 kunjungan wisman dari India terbanyak nomor dua setelah Australia, dengan rata-rata kunjungan di atas 25.000 per bulan.
Indonesia saat ini sedang fokus untuk meningkatkan kunjungan wisman. Pemerintah pusat menargetkan 7 juta wisatawan mancanegara. Untuk Bali sendiri menargetkan 4,5 juta kunjungan wisman. Untuk mendorong pertumbuhan wisman, pemerintah akan terus menambah direct flight dari negara-negara potensial seperti Tiongkok dan negara lainnya.
Sementara itu Gubernur Bali, I Wayan Koster optimistis jumlah tersebut akan tercapai dengan dibukanya Tiongkok. Pada 2022 saja kunjungan wisman ke Bali sudah mencapai 2 juta orang. "Kami yakin dengan dibukanya Tiongkok akan menjadi momentum kebangkitan pariwisata Bali. Saat ini kami akan," ujar Koster.
Baca Juga
Pemprov Bali juga sudah mencabut Peraturan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sehingga wisatawan bisa lebih leluasa berwisata di Bali. Walaupun sudah mencabut PPKM, pemerintah menjamin wisman yang masuk ke Bali sudah melalui tahapan pengecekan kesehatan atau screening.